Nih Dede Miftahul Anwar - Pencipta Kompor Berbahan Bakar Air
Dede Miftahul Anwar, twitter.com |
Ia terlahir di Kampung Kerajan, Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di kampungnya Dede termasuk salah satu cowok yang sukses, alasannya yaitu sanggup duduk di dingklik kuliah. Pasalnya, rata-rata cowok seusianya hanya sanggup sekolah sampai Sekolah Menengah Pertama dan paling tinggi SMA.
Bagi warga Desa Cihambulu, sanggup duduk di dingklik kuliah yaitu sebuah prestasi sangat membanggakan. Di desa itu, sekolah Sekolah Menengan Atas saja tidak ada. Apabila ingin sekolah Sekolah Menengan Atas harus bersedia sekolah di luar kota. Dede sendiri dulu sekolah di Purwakarta.
Pembuatan Kompor berbahan dasar air
Dalam pembuatan Kompor berbahan dasar air, Dede melaksanakan penelitian, mengurai dua unsur yang ada dalam air sehingga yang diambil gas hidrogennya saja, sedangkan oksigennya diendapkan.
Lebih detailnya, ada senyawa yang diendapkan di dalam air sehingga yang diambil yaitu gas hidrogennya saja. Dia membuat zat khusus untuk pengurainya. Karena menurutnya air terdiri dari dua unsur. Ketika zat ramuan Dede itu dicampur dengan air dengan sendirnya dua unsur itu pribadi terpisah. Kaprikornus gas hidrogen itu yang diolah menjadi materi bakar.
Zat kimia untuk pengurai itu sangat gampang di dapatkan dan ada di mana saja. Tinggal dicampur dengan air pribadi terpisah antara oksigen dan hidrogen.
Pemasaran
Setelah melaksanakan penelitian dan ternyata berhasil, karenanya Dede memasarkan di desa kelahirannya, Kampung Kerajan, dan mendirikan perusahaan berjulukan CV Energon Teknologi. Selainitu ia pula mempunyai blog yang beralamat di http://cvenergon.blogspot.co.id/
Untuk melancarkan usahanya, Dede menggandeng kelompok Karang Taruna yang ada di kampungnya. Dia memperagakan produk di balai desa dan meyakinkan kompor materi bakar air itu sanggup dipakai dengan sangat kondusif dan bermanfaat bagi masyarakat. Setelah presentasi tersebut karenanya sebanyak 80 persen warga Desa Cihambulu mau memakai produk ciptaannya.
sumber |
Untuk memudahkan pelanggan, Dede membangun Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH). Kaprikornus warga yang sudah memakai produk buatannya sanggup mengisi ulang dengan gampang apabila sudah habis. Gas hidrogen yang diurai dari air itu dijual Rp10 ribu per tabung dan sanggup dipakai sampai tiga minggu.
Dari hasil menjual teknologi kompor berbahan bakar air yang didirikan semenjak 2015 Dede sudah mendapat omset ratusan juta rupiah.
sampai kinio Dede belum berani memasarkannya secara luas alasannya yaitu dikala ini sedang menunggu keluarnya hak paten dari Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti).
Sumber: www.money.id. "Kisah Dede Pemuda Desa Sukses Ciptakan Kompor Bahan Bakar Air"
Related Posts