Nih Phoebe Snetsinger - Pengamat Burung Yang Telah Mencatat 8.398 Spesies Burung
Phoebe Snetsinger ialah seorang pengamat burung yang telah mencatat 8.398 spesies burung di dunia. Hingga ketika ini, jumlah itu merupakan temuan burung paling banyak di dunia, bahkan untuk hebat burung (ornitolog) sekalipun. Tiga dari empat anak Snetsinger ialah peneliti burung di Amerika Serikat. Thomas J. Snetsinger, anaknya, mengkhususkan diri dalam burung endemik Hawaii yang terancam.
Perjalanan hidup Phoebe Snetsinger tergolong luar biasa bagi seseorang yang sangat suka dengan burung. Buku "Life List" (2010) karya Olivia Gentile menceritakan kehidupan Phoebe Snetsinger secara lengkap.
Biografi
Phoebe Snetsinger lahir pada 9 Juni 1931 di Lake Zurich, Illinois, Amerika Serikat. Snetsinger menuntut ilmu di sekolah dasar kecil di Danau Zurich dengan hanya dua siswa lainnya. Pada usia 11, ia bertemu calon suaminya di 4-H klub. Dia melanjutkan studi di Universitas Swarthmore dan lulus sebagai German major.
Snetsinger menuntut ilmu sampai mendapat gelar sarjana sastra Jerman di Swarthmore College, Pennsylvania, AS. Setelah suaminya mengikuti wajib militer ke Korea, ia lalu melanjutkan studi masternya dan mengambil minat literatur bahasa Jerman.
Kesukaanya terhadap burung tumbuh pada tahun 1965, atau ketika ia berusia 34 tahun yakni semenjak ia mengamati gerak-gerik burung blackburnian warbler (Setophaga fusca). Blackburnian warbler ialah burung pekicau kecil khas Amerika Utara. Burung ini masuk dalam ordo Passeriformes atau satu ordo dengan burung gereja yang umum ditemukan di Indonesia.
Kehidupannya berbalik tajam pada ketika usianya 50 tahun, ketika ia sudah seharusnya menikmati masa renta dengan 4 orang anaknya. Melanoma, kanker yang menyerang kulit terus menggerogotinya. Saat itu, Snetsinger menyampaikan bahwa ia hanya mempunyai sisa waktu kurang dari setahun masa hidupnya. Untuk mengisi "sisa hidupnya" itu, Snetsinger lalu tetapkan untuk berpetualang berkeliling dunia menekuni hobinya mengamati burung. Alaska dipilihnya sebagai destinasi pertama untuk mengamati burung di sana.
Apa yang telah divonis dokter ternyata keliru. Umurnya tak sebatas satu tahun menyerupai yang telah diperkirakan sebelumnya. Dengan penuh semangat, Snetsinger berkelana sampai 18 tahun untuk mengamati burung-burung penuh warna yang telah memperindah dunia. Dalam petualangannya, ia pernah diserang malaria di Zambia, hampir mati di Zaire, sampai diculik dan diperk0sa di pinggiran Port Moresby, Papua Nugini. Namun, itu semua tak menghentikan antusiasmenya terhadap pengamatan burung.
Snetsinger memang hobi melaksanakan perjalanan di daerah-daerah yang tak umum dijelajahi kebanyakan orang. Sejumlah tempat termasuk kawasan konflik atau kawasan dengan kondisi lingkungan jelek pernah ditelusurinya. Sebagai ornotolog amatir, ia mulai rutin mencatat burung yang ditemuinya setiap hari, terutama burung dari subspesies langka. Semangat dan antusiasme Snetsinger terhenti justru bukan alasannya ialah kanker kulit yang menyerangnya.
Kematian
Phoebe Snetsinge meninggal dunia pada 23 November 1999, di Madagaskar. Saat itu, kendaraan beroda empat van yang ditumpanginya ketika mengamati burung terbalik. Ia dilaporkan tewas di tempat kejadian. Burung terakhir yang sempat ia catat ialah red-shouldered vanga (Calicalicus rufocarpalis), burung pekicau kecil yang keberadaannya sekarang cukup rentan di alam. Burung ini termasuk dalam ordo Passeriformes, burung pekicau favorit Snetsinger, juga tergolong spesies burung langka dan gres ditemukan tahun 1997.
Memoar Snetsinger, berjudul Birding on Borrowed Time, diterbitkan secara anumerta pada tahun 2003 oleh Amerika Birding Association (ABA). ABA menjelaskan pekerjaan ini sebagai "Lebih dari sekedar kisah perjalanan, buku ini juga dokumen insan mendalam bergerak, menyerupai rincian bagaimana obsesi Phoebe Snetsinger dengan burung menjadi cara mengatasi penyakit terminal."
Pada tahun 2003, Asosiasi Pengamat Burung Amerika (American Birding Association/ABA) menerbitkan buku "Birding on Borrowed Time" karya Phoebe Snetsinger. ABA sangat menghargai usaha Snetsinger tak hanya sebagai petualang naratif tapi juga pencatat dokumen perjalanan manusia.
Google Doodle, Hari Lahir Phoebe Snetsinger ke-85 |
Related Posts