Nih Biografi Sapardi Djoko Damono - Sastrawan Indoneisa
- Nama lahir: Sapardi Djoko Damono
- Lahir: 20 Maret 1940 Surakarta, Jawa Tengah
- Pekerjaan: Sastrawan, Guru besar
- Tahun aktif: 1958 - sekarang
Sapardi Djoko Damono yaitu seorang Sastrawan, mantan Dekan Fakultas Sastra UI. Sejak tahun 1957 dia aktif menulis sajak, penerjemah, juri pelbagai sayembara penulisan, lomba baca puisi, dan bazar teater.
Sapardi juga menerbitkan belasan buku kumpulan sajak semenjak 1969 sampai ketika ini. Beberapa di antaranya, 'Duka-Mu Abadi', 'Mata Pisau', 'Akuarium' dan yang terbaru 'Melipat Jarak dan Babad'. Sajak-sajaknya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Hindi, Jepang, Tiongkok, Prancis, Inggis, dan lainnya. Sajak-sajak peraih aneka macam penghargaan di bidang sastra ini juga telah dikutip untuk undangan pernikahan, kalender, poster, t-shirt, blocknote, bahkan sajak-sajak Sapardi telah dimusikalisasi dan diadopsi menjadi film.
Riwayat hidup
Masa mudanya dihabiskan di Surakarta (lulus Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Surakarta tahun 1955 dan Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Surakarta tahun 1958). Pada masa ini ia sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang ketika ia menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sejak tahun 1974 ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun kini telah pensiun. Ia pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar. Pada masa tersebut ia juga menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis", dan "Kalam".
Sapardi Djoko Damono banyak mendapatkan penghargaan. Pada tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga peserta Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia yaitu salah seorang pendiri Yayasan Lontar. Ia menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.
Karya-karya
Sajak-sajak SDD, begitu ia sering dijuluki, telah diterjemahkan ke dalam aneka macam bahasa, termasuk bahasa daerah. Ia tidak saja menulis puisi, namun juga dongeng pendek. Selain itu, ia juga menerjemahkan aneka macam karya penulis asing, menulis esei, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola. Beberapa puisinya sangat terkenal dan banyak orang yang mengenalinya, ibarat Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi terhadapnya. Yang terkenal terutama yaitu oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007 juga melaksanakan interpretasi atas beberapa karya SDD.
Karya-karya SDD (berupa kumpulan puisi), serta beberapa esei.
Fiksi (Puisi dan Prosa)
- "Duka-Mu Abadi", Bandung (1969)
- "Lelaki Tua dan Laut" (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
- "Mata Pisau" (1974)
- "Sepilihan Sajak George Seferis" (1975; terjemahan karya George Seferis)
- "Puisi Klasik Cina" (1976; terjemahan)
- "Lirik Klasik Parsi" (1977; terjemahan)
- "Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak" (1982, Pustaka Jaya)
- "Perahu Kertas" (1983)
- "Sihir Hujan" (1984; menerima penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
- "Water Color Poems" (1986; translated by J.H. McGlynn)
- "Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (1988; translated by J.H. McGlynn)
- "Afrika yang Resah" (1988; terjemahan)
- "Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia" (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
- "Hujan Bulan Juni" (1994)
- "Black Magic Rain" (translated by Harry G Aveling)
- "Arloji" (1998)
- "Ayat-ayat Api" (2000)
- "Pengarang Telah Mati" (2001; kumpulan cerpen)
- "Mata Jendela" (2002)
- "Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?" (2002)
- "Membunuh Orang Gila" (2003; kumpulan cerpen)
- "Nona Koelit Koetjing: Antologi dongeng pendek Indonesia periode awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
- "Mantra Orang Jawa" (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
- "Before Dawn: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (2005; translated by J.H. McGlynn)
- "Kolam" (2009; kumpulan puisi)
- "Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita" (2012)
- "Namaku Sita" (2012; kumpulan puisi)
- "The Birth of I Lagaligo" (2013; puitisasi epos "I La Galigo" terjemahan Muhammad Salim, kumpulan puisi dwibahasa bersama John McGlynn)
- "Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak" (edisi 1994 yang diperkaya dengan sajak-sajak semenjak 1959, 2013; kumpulan puisi)
- "Trilogi Soekram" (2015; novel)
- "Hujan Bulan Juni" (2015; novel)
- Selain menerjemahkan beberapa karya Kahlil Gibran dan Jalaluddin Rumi ke dalam bahasa Indonesia, Sapardi juga menulis ulang beberapa teks klasik, ibarat Babad Tanah Jawa dan manuskrip I La Galigo. kobe
Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi karya SDD dimulai pada tahun 1987 ketika beberapa mahasiswanya membantu jadwal Pusat Bahasa, menciptakan musikalisasi puisi karya beberapa penyair Indonesia, dalam upaya mengapresiasikan sastra kepada siswa SLTA. Saat itulah tercipta musikalisasi Aku Ingin oleh Ags. Arya Dipayana dan Hujan Bulan Juni oleh H. Umar Muslim. Kelak, Aku Ingin diaransemen ulang oleh Dwiki Dharmawan dan menjadi pecahan dari "Soundtrack Cinta dalam Sepotong Roti" (1991), dibawakan oleh Ratna Octaviani.
Beberapa tahun kemudian lahirlah album "Hujan Bulan Juni" (1990) yang seluruhnya merupakan musikalisasi dari sajak-sajak Sapardi Djoko Damono. Duet Reda Gaudiamo dan Ari Malibu merupakan salah satu dari sejumlah penyanyi lain, yang yaitu mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Album "Hujan Dalam Komposisi" menyusul dirilis pada tahun 1996 dari komunitas yang sama.
Sebagai tindak lanjut atas banyaknya permintaan, album "Gadis Kecil" (2006) diprakarsai oleh duet Dua Ibu, yang terdiri dari Reda Gaudiamo dan Tatyana dirilis, dilanjutkan oleh album "Becoming Dew" (2007) dari duet Reda dan Ari Malibu. Ananda Sukarlan pada Tahun Baru 2008 juga mengadakan konser kantata "Ars Amatoria" yang berisi interpretasinya atas puisi-puisi SDD serta karya beberapa penyair lain.
Nonfiksi
- "Sastra Lisan Indonesia" (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad. Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.
- "Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan"
- "Dimensi Mistik dalam Islam" (1986), terjemahan karya Annemarie Schimmel "Mystical Dimension of Islam", salah seorang penulis.
- "Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia" (2004), salah seorang penulis.
- "Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas" (1978).
- "Politik ideologi dan sastra hibrida" (1999).
- "Pegangan Penelitian Sastra Bandingan" (2005).
- "Babad Tanah Jawi" (2005; penyunting bersama Sonya Sondakh, terjemahan bahasa Indonesia dari versi bahasa Jawa karya Yasadipura, Balai Pustaka 1939).
- "Bilang Begini, Maksudnya Begitu" (2014), buku apresiasi puisi.
Habibie Award XVIII tahun 2016
Yayasan Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan (SDM-Iptek) yang didirikan Presiden RI ke-3, BJ Habibie menawarkan penghargaan Habibie Award XVIII tahun 2016, Rabu (5/10) kepada Empat ilmuwan yang dinilai berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan Indonesia. Salah satu ilmuwan tersebut yaitu Sapardi Djoko Damono. Sapardi Djoko Damono memperoleh Habibie Award tahun ini untuk bidang Kebudayaan.
Sumber: Wikipedia
Related Posts