Nih Dasep Ahmadi - Kreator Kendaraan Beroda Empat Listrik Nasional

Fakultas Teknik Mesin ITB Bandung angkatan  Nih Dasep Ahmadi - Kreator Mobil Listrik Nasional
Ir Dasep Ahmadi
[gambar dari: Twitter]
Lahir: 18 Januari 1965, Sukabumi, Jawa Barat.

Pendidikan: 
  • SD Negeri Ciemas tahun 1978
  • SMP Negeri1 Sukabumi, tahun 197-1981
  • SMA Negeri 1 Sukabumi
  • Fakultas Teknik Mesin ITB Bandung angkatan 1984, selesai tahun 1990
Dikenal karena: konseptor kendaraan beroda empat listrik nasional
Ir Dasep Ahmadi yakni seorang konseptor kendaraan beroda empat listrik nasional. Hasil kerjanya berupa delapan unit bus listrik dan delapan unit kendaraan beroda empat listrik eksekutif yang digunakan delegasi APEC di Bali tahun 2013. Selain jago otomotif, ia juga menguasai bahasa Inggris, Jepang dan Jerman.


Biogarfi

Ir Dasep Ahmadi dilahirkan di Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 18 Januari 1965.

Ayahnya yakni seorang guru SD, yang sehari-hari lebih fokus pada bidang pendidikan. „Tapi sepulang dari sekolah, Beliau juga kerap menambang emas untuk mencari komplemen penghasilan buat sekolah anak-anaknya, ujarnya. Disamping itu dia juga kerap menjadi kontraktor bangunan.

Sedangkan ibunya yakni seorang wirausahawati. Ia menekuni beberapa bidang perjuangan sekaligus, ibarat angkutan umum,  berkebun, jual-beli hasil bumi, berjualan kelontong, hingga menambang emas.

Dasep kecil  menghabiskan masa kecilnya hingga tamat SD Negeri Ciemas di Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Masa kecil di kampung halaman sangat berkesan ia biasa mandi di sungai, mencari belut di sawah dan main layang-layang bersama teman-temannya.

Tak hanya itu, ibarat bocah kampung pada umumnya, Dasep kecil juga menciptakan kendaraan beroda empat mobilan dari kayu. Lalu, mobil-mobilan itu dia kembangkan dengan memakai baterei. Rupanya semenjak kecil dia sudah mulai menunjukkan minatnya di bidang otomotif.

Masa kecil Dasep juga dekat dengan binatang ternak. Ia sering ikut menggembalakan kambing. Ia juga kerap ikut berburu burung dengan memakai katapel.

Semasa SD ia pernah menjadi juara kelas dan ketua kelas. Namun pada waktu Sekolah Menengah Pertama ia tidak terlampau berprestasi. Meskipun begitu, nilai Matematikanya waktu di Sekolah Menengah Pertama tertinggi di sekolah. Pada masa Sekolah Menengan Atas Ia menjadi ketua kelas. Nilai Fisika dan Kimia di buku raportnya masing-masing 10. Waktu di Sekolah Menengan Atas Dasep dikenal supel bergaul. Ia gampang dekat dengan banyak sekali kalangan.

Dasep mengikuti Sipenmaru, dan berhasil diterima di Jurusan Mesin ITB. Pada dikala di Tingkat Persiapan Bersama (TPB), Dasep berhasil meraih nilai A untuk Kimia, Matematika dan Fisika. Ketika tingkat II, barulah Dasep mulai aktif berorganisasi, baik di bidang keagamaan, sosial maupun yang terkait dengan hobinya. Salah satunya yakni Pusat Teknologi Tepat Guna (Pustena Salman) dan Lingkung Seni Sunda (LSS).


Prestasi

Pada tahun 1987 ia meraih Juara I Lomba Inovasi Robotika Mahasiswa Tingkat Nasional melalui karyanya „Prototipe Robot dengan 5 Derajat Kebebasan. Penghargaan tersebut diserahkan eksklusif oleh Menristek BJ Habibie. Ketika itu sudah duduk di tingkat III.

Tahun 1987 ia mendapat beasiswa dari Freeport Inc, melalui Engineer Acceleration Program ITB.

Tahun 1989, ia mendapat Juara III Lomba Karya Inovasi Mahasiswa Tingkat Nasional dengan karyanya yang berjudul „Kontrol Elektronik Sederhana untuk Peningkatan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar pada Kendaraan yang Menggunakan Bahan Bakar Bensin. Lomba tersebut diadakan oleh Ditjen Dikti. Atas prestasinya itu, ia diwawancarai sejumlah wartawan, bahkan sempat masuk TV. Dengan banyak sekali prestasinya, Dasep menentukan kiprah simpulan menciptakan robot yang memadukan teknologi mekanik, elektronik dan software computer. Tugas simpulan tersebut berhasil diselesaikannya dalam waktu satu tahun. Ia lulus sebagai sarjana teknik mesin tahun 1990. Dasep juga peduli infrastruktur dengan mengajak Dahlan Iskan untuk sidak di st.kereta api Sukabumi.


Pendidikan:
  • SD Negeri Ciemas tahun (lulus tahun 1978)
  • SMP Negeri1 Sukabumi, tahun 197-1981. 
  • SMA Negeri 1 Sukabumi
  • Fakultas Teknik Mesin ITB Bandung angkatan 1984, selesai tahun 1990

Evina

Evina (Electric Vehicle Indonesia)
Produsen: PT Sarimas Ahmadi Pratama
Perusahaan induk: PT Sarimas Ahmadi Pratama
Masa dalam produksi: 2013
Model untuk tahun: 2013
Perakitan: Depok, Jawa Barat, Indonesia
Bentuk kerangka: City car dengan lima pintu
Panjang: 345 cm
Lebar: 149 cm
Tinggi: 160 cm
Berat kosong: 800 dan 900 kg

Evina yakni sebuah kendaraan beroda empat listrik buatan Indonesia yang drancang oleh Dasep Ahmadi. Evina merupakan abreviasi dari Electric Vehicle Indonesia. Mobil listrik ini diberi nama oleh administrator PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yaitu Nur Pamudji. Karena pihak Ahmadi melalui PT Sarimas Ahmadi Pratama menggandeng PLN dalam pengembangan kendaraan beroda empat listrik ini. Di sini PLN berperan sebagai penyedia infrastruktur bagi kendaraan beroda empat listrik.

Evina bisa dipacu hingga mencapai kecepatan maksimum 120 km/jam. Mobil ini digunakan pada konferensi APEC ke-12 di Bali, pada November 2013. Hal tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian padasaat itu, Hatta Rajasa. Hatta Rajasa sendiri telah melaksanakan test drive terhadap evina dan menyebut kendaraan beroda empat tersebut telah tepat dan siap untuk dipergunakan.


Spesifikasi Mobil listrik Evina:
  • Dimensi : 345 cm x 149 cm x 160 cm
  • Baterai : lithium ion sebanyak 36 buah dengan kapasitas 21 kWh
  • Jangkauan : 135 km untuk sekali isi baterai secara penuh
  • Lama pengisian baterai : 4-5 jam untuk mode normal pada tegangan 220 V. 30 menit untuk mode cepat pada tegangan 220 V
  • Tipe : Tipe standart (S) dengan bobot 800 kg tipe grand (G) dan deluxe (D) dengan bobot 900 kg
  • Suspensi : Deluxe (D) dan grand (G) memakai suspensi Mac Pherson Struts with Coil Spring dan stabilizer. Tipe standart (S) memakai suspensi Mac Pherson Struts with Coil Spring
  • Mesin : 50 horse power (HP) continue, atau setara dengan mesin berkapasitas 900 cc
  • Kecepatan maksimal : 120 km/jam
  • Harga : 135-200 jutaan
Sumber:
Radar Sukabumi
Wikipedia