Nih Mario J. Molina - Penemu Ancaman Cloroflorokarbon (Cfc) Pada Lapisan Ozon

 ialah spesialis kimia kelahiran Meksiko dan penggerak yang paling menonjol untuk penemu Nih Mario J. Molina - Penemu Bahaya Cloroflorokarbon (CFC) Pada Lapisan ozon
Mario José Molina
Mario José Molina-Pasquel Henriquez (lahir 19 Maret 1943) ialah spesialis kimia kelahiran Meksiko dan penggerak yang paling menonjol untuk inovasi lubang ozon Antartika. Pada tahun 2004 ia menjadi profesor di University of California, San Diego dan Pusat Sains Atmosfer di Scripps Institution of Oceanography. Ia merupakan salah seorang pemenang Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1995 bersama tiga rekannya yang lain sebab menciptakan inovasi penting mengenai ancaman materi kimia Cloroflorokarbon (CFC) yang membahayakan lapisan ozon. Mario Molina merupakan rakyat Meksiko pertama yang memenangkan Hadiah Nobel. Molina ialah penasihat kebijakan iklim Presiden Meksiko, Enrique Peña Nieto.

Mario Molina juga ialah seorang profesor di Institut Teknologi Massachusetts Boston, Amerika Serikat dan ulet dalam perjuangan untuk menyelamatkan alam sekitar.


Biografi

Molina ialah putra Roberto Molina-Pasquel, seorang pengacara dan diplomat yang lalu menjadi Duta kepala ke Etiopia, Australia dan Filipina pada tahun 1923, dan Leonor Henriquez. Saat masih kecil, ia merubah kamar mandi menjadi laboratorium kecil, memakai mikroskop dan peralatan kimia mainan. Dia juga berguru ke bibinya, Esther Molina, yang merupakan spesialis kimia, yang membantu beliau dengan eksperimen.

Setelah menuntaskan studi dasar di Mexico City dan di Institut auf dem Rosenberg di Swiss ia meraih gelar sarjana di bidang teknik kimia di Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM) pada tahun 1965. Dua tahun lalu ia meraih gelar pascasarjana di Albert Ludwigs Universitas Freiburg, Jerman Barat, dan Ph.D. dalam kimia di University of California, Berkeley pada tahun 1972. Molina menikahi andal kimia Luisa Y. Tan pada bulan Juli 1973. Mereka pindah ke Irvine, California.

Pada tahun 1974, sebagai peneliti postdoctoral di University of California, Irvine, Molina dan Rowland turut menulis sebuah makalah di jurnal Nature menyoroti ancaman CFC pada lapisan ozon di stratosfer. Pada ketika itu, CFC banyak dipakai sebagai materi kimia untuk propelan dan refrigeran. Ketidakpedulian awal dari civitas akademika meminta pasangan untuk mengadakan konferensi pers pada pertemuan American Chemical Society di Atlantic City pada bulan September 1974, di mana mereka menyerukan larangan lengkap ihwal rilis lanjut CFC ke atmosfer. Skeptisisme dari ilmuwan dan produsen komersial bertahan, bagaimanapun, dan konsensus ihwal perlunya tindakan hanya mulai muncul pada tahun 1976 dengan publikasi dari tinjauan ilmu oleh National Academy of Sciences. Hal ini menjadikan pembatalan CFC seluruh dunia dari kaleng aerosol dan lemari es, dan untuk pekerjaan ini Molina lalu membuatkan Hadiah Nobel Kimia.

Antara 1974 dan 2004 ia memegang banyak sekali penelitian dan pengajaran posting di University of California, Irvine, Jet Propulsion Laboratory di Caltech dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), di mana ia memegang janji bersama di Departemen Bumi Atmosfer dan Planetary Sciences dan Departemen Kimia. Pada 1 Juli 2004 Molina bergabung dengan Departemen Kimia dan Biokimia di University of California, San Diego dan Pusat Sains Atmosfer di Scripps Institution of Oceanography .

Molina ialah anggota dari Akademi Ilmu Kepausan, National Academy of Sciences,  Institute of Medicine dan The National College of Mexico. Dia bekerja di dewan beberapa organisasi lingkungan dan juga duduk di sejumlah komite ilmiah termasuk Komite Presiden AS Penasehat dalam Sains dan Teknologi, Komite Kebijakan Kelembagaan, Komite Keamanan dan Keberlanjutan dari John D. dan Catherine T . MacArthur Foundation dan Mario Molina Center. Dia juga bertugas di dewan pengawas untuk Sains Service, kini dikenal sebagai Masyarakat Sains & Publik , 1999-2006. Dia juga telah mendapatkan lebih dari tiga puluh gelar kehormatan dan Asteroid 9680 Molina dinamai untuk menghormatinya. Pada tahun 2003 beliau ialah salah satu dari dua puluh dua pemenang hadiah Nobel yang menandatangani Manifesto Humanis.

Molina dan istri pertamanya Luisa Tan Molina bercerai, lalu menikah dengan istri keduanya Guadalupe Álvarez pada bulan Februari 2006. Anaknya hanya bekerja sebagai dokter di Boston. Molina diperintahkan oleh Presiden AS Barack Obama untuk membentuk pecahan tim transisi pada isu-isu lingkungan.


Penemuan

Mario Molina bergabung dengan laboratorium Profesor F. Sherwood Rowland pada tahun 1973 sebagai postdoctoral fellow. Di sini, Molina melanjutkan penelitian perintis Rowland ke dalam "atom panas" kimia, yang merupakan studi ihwal sifat kimia atom dengan energi translasi berlebih sebab proses radioaktif. Penelitian ini segera menjadikan penelitian chlorofluorocarbons (CFC), yang telah terakumulasi di atmosfer. Rowland dan Molina telah menilik senyawa lain yang seolah-olah dengan CFC sebelumnya, dan gotong royong mereka mengembangkan CFC teori penipisan ozon. Molina mencoba untuk mencari tahu bagaimana CFC hancur di atmosfer yang lebih rendah, tapi tidak ada yang tampak untuk bekerja. Dia dan Rowland tahu bahwa jikalau CFC dilepaskan ke atmosfer tidak amis oleh proses lainnya, mereka terus-menerus naik ke ketinggian yang lebih tinggi hingga mereka dihancurkan oleh radiasi matahari. Mereka menemukan bahwa atom klorin, yang dihasilkan oleh dekomposisi CFC, katalis merusak ozon. Rowland dan Molina menerbitkan temuan mereka di Nature pada tanggal 28 Juni 1974, dan juga menciptakan upaya untuk mengumumkan temuan mereka di luar komunitas ilmiah, menginformasikan pembuat kebijakan dan media info pekerjaan mereka. Membuktikan pentingnya melanjutkan inovasi mereka, hingga hari ini ada undang-undang yang melindungi lapisan ozon dengan mengatur penggunaan CFC.(Sumber: Wikipedia)