Nih Thales - Filsuf Dan Matematikawan Yunani
Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai fatwa filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui goresan pena Aristoteles perihal dirinya. Aristoteles menyampaikan bahwa Thales yaitu orang yang pertama kali memikirkan perihal asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
Thales yaitu seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan sanggup mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu, ia juga sanggup mengukur jauhnya kapal di bahari dari pantai. Kemudian Thales menjadi populer sesudah berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales sanggup melaksanakan prediksi tersebut alasannya yaitu ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia semenjak 747 SM.
Teorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal alasannya yaitu menyumbangkan apa yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya. Teorema Thales berisi sebagai berikut:
Jika AC yaitu sebuah diameter, maka sudut B yaitu selalu sudut siku-siku
Teorema Thales :
- Sebuah bulat terbagi dua sama besar oleh diameternya.
- Sudut bab dasar dari sebuah segitiga samakaki yaitu sama besar.
- Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan akan sama.
- Sudut yang terdapat di dalam setengah bulat yaitu sudut siku-siku.
- Sebuah segitiga terbentuk kalau bab dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bab dasar tersebut telah ditentukan.
Sumber: (Wikipedia)