Nih Al-Samawal Al-Maghribi - Matematikawan Muslim, Astronom Dan Dokter Keturunan Yahudi

 ia menyembunyikan masuk Islam selama bertahun Nih Al-Samawal al-Maghribi - Matematikawan Muslim, Astronom dan Dokter Keturunan Yahudi
Masjid Casablanca di Maroko
Al-Samaw'al bin Yahya al-Maghribi ( Arab :.. السموأل بن يحيى المغربي; c 1130 - c 1180), umumnya dikenal sebagai Samau'al al-Maghribi, yakni matematikawan Muslim , astronom dan dokter. Meskipun lahir dari keluarga Yahudi, ia menyembunyikan masuk Islam selama bertahun-tahun alasannya yakni takut menyinggung ayahnya, lalu secara terbuka memeluk Islam pada 1163 sesudah ia bermimpi ayahnya menyuruhnya untuk melakukannya. ayahnya yakni seorang Rabbi dari Maroko.

Al-Samaw'al menulis risalah matematika al-Bahir fi'l-jabr, yang berarti "brilian dalam aljabar", pada usia sembilan belas. Ia juga berbagi konsep bukti matematika dengan induksi, yang dipakai untuk memperluas bukti teorema binomial dan segitiga Pascal yang sebelumnya diberikan oleh al- Karaji.

Argumen induktif Al-Samaw'al yakni hanya langkah pendek dari bukti induktif penuh dari teorema binomial umum.

Dia juga memakai dua konsep dasar induksi matematika, meskipun tanpa menyatakan secara eksplisit. Dia memakai ini untuk memperpanjang hasil untuk teorema binomial sampai n = 12 dan segitiga Pascal sebelumnya diberikan oleh al-Karaji.


Polemik

Ia juga menulis buku polemik populer dalam bahasa Arab memperdebatkan agama Yahudi dikenal sebagai Ifḥām al-Yahud (Confutation orang Yahudi) atau dalam bahasa Spanyol Epistola Samuelis Maroccani dan lalu dalam bahasa Inggris dikenal sebagai The Yahudi diberkati Maroko.

Ayah Al-Samawal yakni Abul-Abbas Yahya al-Maghribi, seorang sarjana Yahudi bidang agama dan sastra. Abul-Abbas lahir di Fez di Maroko dan lalu pindah ke Baghdad di mana ia tinggal pada ketika kelahiran al-Samawal's. Ibu Al-Samawal, Anna Levi Ishak, telah pindah dari Basra di Irak. Tentu saja Al-Samawal dibesarkan di sebuah keluarga di mana mencar ilmu sangat dihargai dan topik pertama yang menarik baginya yakni obat.

Mungkin daya tarik utama dari topik ini berasal dari fakta bahwa ia mempunyai paman seorang dokter medis. Pada waktu yang sama menyerupai ia mulai mencar ilmu ilmu kedokteran,  Al-Samawal juga mulai mencar ilmu matematika. Kira-kira tiga belas tahun ketika ia mulai mencar ilmu serius, dimulai dengan metode perhitungan Hindu dan studi tabel astronomi.

Saat itu, Baghdad bukanlah sentra terbesar untuk mencar ilmu matematika, dan Al-Samawal telah segera menguasai semua matematika yang diajarkan guru-gurunya, meliputi bermacam-macam topik termasuk pengantar survei, aljabar dasar, dan geometri dari beberapa buku pertama dari Elemen Euclid.

Dalam rangka mengambil studi matematika lebih lanjut, Al-Samawal harus mencar ilmu sendiri. Ia membaca karya Abu Kamil, al-Karaji, dan lain-lain sehingga pada ketika ia berusia delapan belas tahun, ia telah membaca hampir semua literatur matematika yang tersedia.

Pekerjaan yang paling terkesan baginya yakni al-Karaji, namun ia mendapati dirinya kurang puas dengan itu dan mulai bekerja di luar perbaikan untuk dirinya sendiri. Paling populer risalahnya al-Bahir fi'l-Jabr, Artinya cemerlang dalam aljabar, ditulis ketika Al-Samawal berusia sembilan belas tahun. Ini yakni pekerjaan yang sangat penting baik yang yang mengandung ide-ide orisinil dan juga untuk info bahwa catatan ihwal bekerja dengan al-Karaji yang kini hilang.


Risalah Al - Bahir

Al-Bahir terdiri dari empat buku: (1) premis, perkalian, pembagian dan akar kuadrat, (2) akar pangkat tak hingga, (3) Jarak irrational, dan (4) Klasifikasi masalah. Pendahulu Al-Samawal sudah mulai berkembang apa yang disebut oleh para sejarawan hari ini "arithmetisation aljabar". Bahkan Al-Samawal yakni orang pertama yang memperlihatkan perkembangan ini citra yang sempurna ketika ia menulis bahwa:

Setelah menulis al-Bahir, Al-Samawal bepergian ke banyak negara menyerupai Irak, Suriah, Kohistan (daerah pegunungan di Pakistan dan Afghanistan) dan Azerbaijan (barat maritim Iran). Kita tahu dari tulisannya sendiri bahwa ia berada di Maraghah di Azerbaijan pada tanggal 8 November 1163, alasannya yakni pada tanggal tersebut Al-Samawal menciptakan kesepakatan kepada doktrin Islam. Keputusan ini tidak diambil tanpa banyak aliran oleh Al-Samawal. Dia telah menaruh banyak upaya ke pengujian validitas klaim yang dibentuk oleh agama-agama besar dan ia melaporkan bahwa pada tanggal 8 November 1163 ia memutuskan bahwa Islam yakni yang paling memuaskan. Dia menulis karya bantahan tegas orang-orang Katolik dan Yahudi. Kebanyakan dari karya-karya Al-Samawal telah hilang, tapi ia dilaporkan telah menulis 85 buku atau artikel.


Sumber: