Nih Al Dinawari - Ilmuwan Muslim, Hebat Botani, Astronom, Metalurgi, Geografi, Matematika, Dan Sejarawan

 atau cukup disebut Al Dinawari ialah seorang cendikiawan Nih Al Dinawari - Ilmuwan Muslim, Ahli Botani, Astronom, Metalurgi, Geografi, Matematika, dan Sejarawan
Masjid Shah, Iran
Imam Abu Hanifah Ahmad bin Dawud Dīnawarī, Abu Hanifah Dinawari, atau cukup disebut Al Dinawari ialah seorang cendikiawan, astronom, jago botani, metalurgi, geografi, matematika, dan sejarawan pada zaman keemasan Islam yang hidup pada 815-896.

Ia mencar ilmu astronomi, matematika dan mekanik di Isfahan dan filologi dan puisi di Kufah dan Basra. Dia meninggal di Dinawar. Kontribusi yang paling populer ialah Kitab Tanaman, yang ia dianggap sebagai pendiri dari botani Arab. Ia juga menulis sebuah buku ihwal nenek moyang dari suku Kurdi berjudul Ansab al-Akrad. 


Biografi

Al Dinawari adalah seorang ilmuwan muslim yang jago dibidang tumbuh-tumbuhan. Beliau lahir pada tahun 820 H di Kota Dinawari yang pernah hancur sebab serangan bangsa Mongol. Beliau mempunyai nama lengkap Ahmad bin Daud al-Dinawari Al Hanafi atau Abu Hanifah.

AL Dinawari populer sangat cerdas dan aktif pada masanya. Beliau mempelajari ilmu astronomi, matematika, dan mesin di Isfahan Irak.  Disamping itu, dia juga mencar ilmu ilmu Bahasa dan Puisi di Kufa dan Basra, Irak.  Sehingga tak heran kalau Al Dinawari menjadi jago diberbagai bidang menyerupai astronomi, ilmu hwan, sejarah, ilmu humi, bahasa dan etnografi (ilmu ihwal kebudayaan suku-suku bangsa).

Beliau juga dikenal sebagai jago tumbuh-tumbuhan. Beliau mempunyai minat yang besar pada dunia tumbuh-tumbuhan. Beliau banyak melaksanakan penelitian untuk mendalami kawasan tumbuh-tumbuhan itu hidup dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tumbuh-tumbuhan tersebut. Untuk mendukung penelitian, dia memakai hadis-hadis dan syair-syair ihwal tumbuh-tumbuhan. Al Dinawari juga mencatat aneka macam nama tumbuhan dan nama buah-buahan.


Karya

Al Dinawari telah banyak menulis karya di bidang ilmu pengetahuan. Karya-karya dia di bidang ilmu murni (Matematika & Ilmu Alam), ialah sebagai berikut:
  1. Kitab Al Jabar wa 'l-Muqabala (Buku Al-Jabar)
  2. Kitab al-Nabat (Buku tumbuh-tumbuhan)
  3. Kitab al-Kusuf (Buku ihwal gerhana matahari)
  4. Kitab al-Radd ala Rasad al-Isfahani (Pertentangan ihwal observasi-observasi Isfahani)
  5. Kitab al-Hisab (Buku ihwal Kalkulus)
  6. Baht fi Hizab al-Hind (Analisa ihwal kalkulus India)
  7. Kitab al-Jam Wa'l-Tafriq (Buku ihwal aritmatika)
  8. Kitab al-Qibla wa'lZiwal (Buku orientasi bintang-bintang)
  9. Kitab al-Anwa (Buku ihwal cuaca)
  10. Islah al-Mantiq (Perbaikan menurut logika)

Beliau juga banyak menyusun buku di bidang sosial dan sastra (Ilmu sosial dan humaniora). Karya-karyanya ialah sebagai berikut:
  1. Akhbar al-Tiwal (Sejarah umum)
  2. Kitab al-Kabir (Buku sejarah ilmu pengetahuan)
  3. Kitab al-Fisha (Buku ihwal cara berpidato)
  4. Kitab al-Buldan ( Buku ihwal geografi)
  5. Kitab al-Shi'r wa'l-Shu'ara (Buku ihwal puisi dan sajak)
  6. Ansab al-Akrad (Keturunan suku-suku kurdi)

Kitab Tanaman

Botani

Salah satu karya Al Dinawari yang populer dalam bidang tumbuh-tumbuhan ialah kitab Al-nabat.  Kitab ini membahas lebih dari sembilan ratus tiga puluh tumbuh-tumbuhan. Diantaranya ialah bawang putih, delima, jagung, kacang, kelapa, pisang, sawi dan wortel.  Kitab ini mempunyai keunikan sebab adanya penyebutan nama-nama tumbuhan yang berurutan menurut karakter huruf Arab. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukan aneka macam jenis tumbuh-tumbuhan yang disebut oleh para penyair Arab.

Kitab al-Nabat ini juga berisi kumpulan lengkap jenis tumbuh-tumbuhan yang tidak hanya dari Arab saja, tetapi juga berasal dari negara-negara lain sesuai dengan iklim negara Arab. Al-Dinawari juga menyebutkan ihwal kegunaan kayu arak dalam beberapa halaman Kitab Al-Nabat. Yaitu sebagai alat untuk bersuci (gosok gigi) dan sanggup dimanfaatkan sebagai obat aneka macam penyakit.

Kitab al-Nabat tidak hanya berisi ihwal tumbuh-tumbuhan. Dalam cuilan ketiga dan awal cuilan kelima diulas mengenai serangga. Al-Dinawari mengulas ihwal belalang secara detail. Beliau juga membahas ihwal lebah dengan memusatkan pengamatan pada jenis dan sifat lebah.

Sampai kini kitab al-nabat masih menjadi acuan para ilmuwan Arab Muslim. Kitab ini merupakan ensiklopedi tumbuh-tumbuhan Arab kelas tinggi. Sayangnya kitab Al-Nabat hanya sedikit menyebutkan tumbuh-tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit.


Astronomi dan Meteorologi

Al-Dinawari juga mempunyai ketertarikan yang besar pada astronomi. Beliau menekuni astronomi semenjak pindah ke Isfahan pada tahun 850 Masehi. Di sana dia banyak melaksanakan penelitian terhadap-bintang-bintang. Buku-buku hasil penelitiannya ihwal astronomi berjudul Al-Anwa, Al-Qibla wa Al-Ziwal, dan Zij Abu Hanifa.

Bagian dari Kitab Tanaman al-Dinawari berkaitan dengan aplikasi astronomi Islam dan meteorologi untuk pertanian. Ini menggambarkan karakter astronomi dan meteorologi dari langit, planet-planet dan rasi bintang, matahari dan bulan, fase lunar memperlihatkan ekspresi dominan dan hujan, anwa (hujan benda-benda langit), dan fenomena atmosfer menyerupai angin, guntur, petir, salju, banjir, lembah, sungai, danau, sumur dan sumber air lainnya.


Ilmu bumi

Bagian dari Kitab Tanaman al-Dinawari berkaitan dengan ilmu bumi dalam konteks pertanian. Ia menganggap bumi, kerikil dan pasir, menggambarkan aneka macam jenis tanah, yang memperlihatkan jenis yang lebih nyaman bagi tumbuhan dan kualitas dan sifat tanah yang baik.


Wafat

Al-Dinawari  meninggal di kota kecil di wilayah Hamadan, Iran pada tanggal 24 Juli 896 Masehi. Hasil aliran dan penelitian dia ihwal tumbuh-tumbuhan memperlihatkan proteksi besar terhadap sejarah dan kebudayaan dunia.  Selain itu, dia menghasilkan juga karya-karya lain di bidang fikih dan tafsir Alqur'an berjumlah 1 jilid.


Sumber:
  • en.wikipedia.org, Abu Hanifah Dinawari 
  • Tim Pustaka Fathin (2006). Buku Imuwan Muslim Pembuka Cakrawala Ilmu Pengetahuan Dunia Al-Dinawari. Tiga Serangkai, Solo.