Nih Urbain Le Verrier - Penemu Planet Neptunus
Le Verrier mempunyai seorang istri dan anak. Ia meninggal dunia di Paris, Perancis dan dimakamkan di Cimetière Montparnasse. Sebuah globe langit besar terbuat dari kerikil dibangun di atas makamnya. Ia akan terus diingat melalui frasa Arago: "pria yang menemukan planet dengan ujung penanya."
Penemuan Neptunus
Planet Neptunus secara matematika diprediksi sebelum planet tersebut secara eksklusif diobservasi. Dengan sebuah prediksi buatan Urbain Le Verrier, observasi-observasi teleskoptik mengkonfirmasikan keberadaan sebuah planet utama yang dibentuk pada malam 23-24 September 1846, di Observatorium Berlin, oleh astronom Johann Gottfried Galle (dibantu oleh Heinrich Louis d'Arrest), yang bekerja dari kalkulasi Le Verrier. Peristiwa tersebut merupakan sebuah momen konfirmasi sensasional pada kala ke-19 perihal konfirmasi ilmu pengetahuan dan dramatis dari teori gravitasional pakar Newton. Menurut François Arago, Le Verrier telah menemukan sebuah planet "dengan sebuah poin dari penanya".
Penemuan Neptunus disusul dengan inovasi satelit alamnya Triton oleh William Lassell sempurna tujuh belas hari kemudian.
Lukisan Galileo menunjukkan bahwa ia pertama melihat Neptunus pada tanggal 28 Desember 1612 dan 27 Januari 1613. Pada kedua hari tersebut, Galileo salah menganggap Neptunus sebagai sebuah bintang tetap ketika planet ini muncul sangat dekat—konjungsi—dengan Yupiter pada langit malam; alasannya yaitu itu, ia tidak dianggap sebagai penemu Neptunus.
Tahun 1845–1846, Urbain Le Verrier, menyebarkan penghitungannya sendiri namun juga mengalami kesulitan memunculkan antusiasme rekannya tersebut. Pada Juni 1846, sehabis melihat terbitan asumsi pertama bujur planet karya Le Verrier dan kesamaan dengan asumsi Adams, Airy membujuk Direktur Cambridge Observatory, James Challis untuk mencari planet itu. Challis dengan semangat mengamati langit sepanjang Agustus dan September.
Sementara itu, melalui surat, Le Verrier meminta astronom Observatorium Berlin, Johann Gottfried Galle untuk mencari planet ini menggunakan refraktor observatorium. Heinrich d'Arrest, seorang pelajar di observatorium ini, memberitahu Galle bahwa mereka bisa membandingkan carta langit terkini di wilayah lokasi prediksi Le Verrier dengan keadaan langit ketika itu untuk menemukan karakteristik perpindahan suatu planet, berbeda dengan bintang tetap. Pada sore 23 September 1846 ketika surat Le Verrier diterima, Neptunus ditemukan 1° dari kawasan yang diprediksi Le Verrier, dan sekitar 12° dari prediksi Adams. Challis kemudian menyadari bahwa ia telah mengamati planet ini dua kali pada bulan Agustus dan gagal mengidentifikasinya alasannya yaitu pendekatannya yang kasual terhadap pengamatan tersebut.
Setelah inovasi tersebut, muncul persaingan yang lebih nasionalis antara Perancis dan Britania Raya mengenai pihak yang pantas menerima penghargaan atas inovasi planet ini. Konsensus internasional memutuskan bahwa Le Verrier dan Adams sama-sama berhak menerima penghargaan. Sejak 1966, Dennis Rawlins mempertanyakan dapat dipercaya klaim Adams perihal inovasi bersama dan persoalan ini dievaluasi kembali oleh sejarawan dengan pengembalian dokumen bersejarah "Neptune papers" pada tahun 1998 ke Royal Observatory, Greenwich. Setelah meninjau dokumen tersebut, mereka menyatakan bahwa, "Adams tidak pantas mendapatkan penghargaan bersama Le Verrier atas inovasi Neptunus. Penghargaan ini berhak diberikan kepada orang yang sama-sama berhasil memprediksikan lokasi planet dan meyakinkan para astronom untuk mencarinya."
Penamaan
Sesaat sehabis penemuannya, Neptunus hanya disebut sebagai "planet di luar Uranus" atau "planet Le Verrier". Usulan nama pertama berasal dari Galle, yang mengusulkan Yanus. Di Inggris, Challis mengusulkan Oceanus.
Dengan mengklaim hak pemberian nama temuannya, Le Verrier eksklusif mengusulkan nama Neptunus untuk planet ini, sementara secara keliru menyatakan bahwa nama tersebut resmi disetujui oleh Bureau des Longitudes Perancis. Pada bulan Oktober, ia mengusulkan semoga planet ini diberi nama Le Verrier, sesuai nama dirinya, dan ia mendapatkan pemberian setia dari Direktur Observatorium, François Arago. Usulan ini ditentang di luar Perancis. Almanak Perancis eksklusif memperkenalkan kembali nama Herschel untuk Uranus, sesuai nama penemunya Sir William Herschel, dan Leverrier untuk planet gres ini.
Struve membawa nama Neptunus kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Saint Petersburg pada 29 Desember 1846. Neptunus kelak menjadi nama yang disetujui secara internasional. Dalam mitologi Romawi, Neptunus yaitu ilahi laut, yang sanggup dikenali dari Poseidon Yunaninya. Permintaan nama mitologi tampaknya mendukung tata nama planet-planet lain, yang semuanya, kecuali Bumi, diberi nama sesuai mitologi Yunani dan Romawi.
Banyak bahasa di dunia ketika ini, bahkan di negara-negara yang tidak mempunyai hubungan eksklusif dengan budaya Yunani-Romawi, menggunakan aneka macam varian nama "Neptunus" untuk planet ini; dalam bahasa Cina, Jepang, dan Korea, nama planet ini sanggup diterjemahkan secara harfiah sebagai "bintang raja laut" (海王星), alasannya yaitu Neptunus yaitu ilahi laut.
Penghargaan
- Gold Medal of the Royal Astronomical Society – 1868 dan 1876
- Nama kawah di Bulan dan Mars, Cincin Neptunus, dan asteroid 1997 Leverrier
- Satu dari 72 nama yang diukir di Menara Eiffel.