Nih Sejarah Inovasi Talium Oleh William Crookes Dan Claude-Auguste Lamy
Thallium, 81 Tl |
Ahli kimia William Crookes dan Claude-Auguste Lamy menemukan thallium secara independen pada tahun 1861, dalam residu produksi asam sulfat . Keduanya memakai metode spektrometri nyala yang gres dikembangkan, di mana thallium menghasilkan garis spektrum hijau yang terkenal. Thallium, dari bahasa Yunani θαλλός , thallós, yang berarti "tunas hijau atau ranting," dinamai oleh Crookes. Itu diisolasi oleh Lamy dan Crookes pada tahun 1862; Lamy dengan elektrolisis dan Crookes dengan presipitasi dan pencairan serbuk yang dihasilkan. Crookes memamerkannya sebagai bubuk yang diendapkan oleh seng di festival Internasional yang dibuka pada tanggal 1 Mei, tahun itu.
Sejarah Penemuan
William Crookes |
Thallium ( Yunani θαλλός , thallos , yang berarti "tunas hijau atau ranting") ditemukan oleh spektroskopi nyala pada tahun 1861. Nama itu berasal dari garis emisi spektral jelas terang thallium.
Setelah diterbitkannya metode spektroskopi nyala api yang lebih baik oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff dan inovasi cesium dan rubidium pada tahun 1859 hingga 1860, spektroskopi nyala menjadi metode yang disetujui untuk memilih komposisi mineral dan produk kimia. William Crookes dan Claude-Auguste Lamy keduanya mulai memakai metode baru. William Crookes menggunakannya untuk menciptakan penentuan spektroskopi untuk telurium pada senyawa selenium yang disimpan di ruang utama pabrik produksi asam sulfat di bersahabat Tilkerode di pegunungan Harz. Dia telah memperoleh sampel untuk penelitiannya perihal selenium sianida dari Agustus Hofmann bertahun-tahun sebelumnya.
Sir William Crookes (1832-1919) ialah ilmuwan dari Inggris yang mengemukakan bahwa sinar katode merupakan partikel-partikel yang bermuatan negatif, mempunyai massa, dan dimiliki oleh semua materi.Tahun 1862, Crookes bisa mengisolasi sejumlah kecil elemen gres dan memilih sifat beberapa senyawa Claude-Auguste Lamy memakai spektrometer yang serupa dengan Crookes 'untuk memilih komposisi zat yang mengandung selenium yang diendapkan selama produksi asam sulfat dari pirit . Dia juga melihat garis hijau gres dalam spektrum dan menyimpulkan bahwa ada unsur baru. Lamy telah mendapatkan materi ini dari pabrik asam sulfat temannya Fréd Kuhlmann dan produk sampingan ini tersedia dalam jumlah banyak. Lamy mulai mengisolasi elemen gres dari sumber itu. Kenyataan bahwa Lamy sanggup bekerja dengan jumlah yang cukup dari thallium memungkinkannya untuk memilih sifat beberapa senyawa dan sebagai tambahan, beliau menyiapkan ingot kecil dari logam thallium yang beliau siapkan dengan cara merelehkan thallium yang beliau dapatkan dengan elektrolisis garam thallium.
Claude-Auguste Lamy |
Karena kedua ilmuwan menemukan thallium secara independen dan sebagian besar pekerjaan, terutama isolasi thallium logam dilakukan oleh Lamy, Crookes mencoba untuk mendapatkan prioritasnya dalam pekerjaan itu. Lamy dianugerahi medali di Pameran Internasional di London 1862: Untuk inovasi sumber gres dan berlimpah dari thallium dan sesudah pertarungan berat, Crookes juga mendapatkan medali: thallium, untuk inovasi elemen gres ini. Kontroversi antara kedua ilmuwan berlanjut hingga tahun 1862 dan 1863. Sebagian besar diskusi berakhir sesudah Crookes terpilih sebagai anggota Royal Society pada bulan Juni 1863.
Claude Auguste Lamy ( Prancis: [lami] }; 15 Juni 1820 - 20 Maret 1878) yaitu spesialis kimia Perancis yang menemukan unsur thallium secara independen dari William Crookes pada tahun 1862.
Tentang Thallium
Thallium yaitu unsur kimia dengan simbol Tl dan nomor atom 81. Logam pasca-transisi lunak bubuk - bubuk ini tidak ditemukan bebas di alam. Saat terisolasi, thallium mirip timah, tapi berubah warna ketika terkena udara.
Thallium cenderung mengoksidasi ke oksidasi +3 dan +1 sebagai garam ion. Status +3 mirip elemen lain pada kelompok 13 ( boron, aluminium, gallium, indium ). Namun, keadaan +1, yang jauh lebih menonjol pada thallium daripada unsur-unsur di atasnya, mengingat kimia logam alkali, dan ion thallium (I) ditemukan secara geologis kebanyakan dalam bijih berbasis kalium, dan (bila tertelan) ditangani. Dalam banyak hal mirip ion potasium (K + ) oleh pompa ion dalam sel hidup.
Secara komersial, bagaimanapun, thallium tidak dihasilkan dari bijih kalium, namun sebagai produk sampingan dari pemurnian bijih sulfida logam berat. Sekitar 60-70% produksi thallium dipakai di industri elektronika, dan sisanya dipakai di industri farmasi dan pabrik kac. Hal ini juga dipakai dalam detektor inframerah. Radioisotop thallium-201 (sebagai klorida TlCl terlarut) dipakai dalam jumlah kecil dan tidak beracun sebagai biro dalam pemindaian obat nuklir, selama satu jenis uji stres jantung nuklir.
Garam thallium larut (banyak yang hampir hambar) bersifat racun, dan secara historis dipakai dalam racun tikus dan insektisida. Penggunaan senyawa ini telah tidak boleh atau tidak boleh di banyak negara, alasannya toksisitasnya tidak efektif. Khususnya, keracunan thallium berakibat pada rambut rontok. Karena popularitasnya yang bersejarah sebagai senjata pembunuh, thallium telah mendapatkan ketenaran sebagai "racun" dan "bubuk warisan" (di samping arsenik ).