Nih Ibnu Al-Shatir - Penemu Jam Astrolab, Jam Matahari, Kompas Pertama Kali
Penemuan:
Jam Astrolab
Ibnu al-Shatir ialah ilmuwan yang telah menemukan jam Astrolab pertamakali. ini dijelaskan oleh David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks menjelaskan bahwa Ibnu al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di awal era ke-14 M.
Jam Matahari
Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini telah dikenal semenjak tahun 3500 SM. Pembuatan jam matahari di dunia Islam dilakukan oleh Ibnu al-Shatir, spesialis Astronomi Muslim (1304-1375 M). "Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang anggun sekali untuk menara Masjid Umayyah di Damaskus," ujar David A King dalam karyanya berjudul The Astronomy of the Mamluks.
Jam yang dibentuk Ibnu al-Shatir itu masih tergolong jam matahari kuno yang didasarkan pada garis jam lurus. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari dengan 12 jam, pada demam isu hambar waktu pendek, sedangkan pada demam isu panas waktu lebih panjang. Jam mataharinya itu merupakan polar-axis sundial paling bau tanah yang masih tetap eksis sampai kini.
"Jam mataharinya merupakan jam tertua polar-axis sundial yang masih ada. Konsep lalu muncul di Barat jam matahari pada 1446," ungkap Jones, Lawrence dalam karyanya "The Sundial And Geometry".
Kompas
David A. King menyampaikan Ibnu al-Shatir juga menemukan kompas, sebuah perangkat pengatur waktu yang menggabungkan jam matahari dan kompas magnetis pada awal era ke-14 M.
Instrumen Universal
Ibnu al-Shatir menjelaskan instrumen astronomi lainnya yang ia disebut sebagai "instrumen universal". Penemuan al-Shatir ini lalu dikembangkan seorang astronom dan rekayawasan legendaris di era Kesultanan Utsmaniyah, Taqi al-Din. Instrumen itu dipakai di observatorium al-Din Istanbul 1577-1580 M.