Nih Banu Musa Bersaudara Perancang Air Mancur

Banu Musa Bersaudara Perancang Air Mancur Nih Banu Musa Bersaudara Perancang Air MancurMuhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 - 873), yaitu seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Banu Musa bersaudara merupakan putra-putra dari Musa ibn Shakir yang bekerja sebagai andal astrologi Khalifah al-Ma'mun. Pada ketika Musa ibn Shakir meninggal, ia meninggalkan anak-anaknya yang masih muda dalam lingkungan kekhalifahan.

Musa memercayakan anak-anaknya untuk dibimbing oleh Ishaq bin Ibrahim al-Mus'abi, mantan gubernur Baghdad. Dalam bidang pendidikan, ia menitipkan anak-anaknya kepada Yahya bin Abu Mansur. Seorang cendekiawan yang bergiat di Bayt al-Hikmah.

Kitab al-Hiyal atau Kitab Perangkat Mekanik merupakan hal bernilai yang ditinggalkan Banu Musa bersaudara. Melalui kitab ini, mereka memperlihatkan warisan berkhasiat bagi perkembangan teknik dan arsitektur dalam dunia Islam.


Banu Musa Bersaudara

Banu Musa bersaudara hidup pada era ke-9. Mereka yaitu ilmuwan yang sangat aktif berkegiatan di Bayt al-Hikmah, Baghdad, Irak. Ini merupakan sebuah daerah yang populer dengan perpustakaan dan penerjemahan bermacam-macam ilmu pengetahuan.

Banu Musa terdiri atas tiga bersaudara. Yang pertama yaitu Abu Ja'far Muhammad ibn Musa ibn Shakir yang hidup antara tahun 803-873. Dia mempunyai keahlian khusus di bidang astronomi, teknik, geometri, dan fisika. Kemudian, ada juga Ahmad bin Musa ibn Shakir yang hidup antara tahun 803-873.

Ahmad mempunyai keahlian khusus di bidang teknik dan mekanik. Selain itu, juga ada Al-Hasan bin Musa ibn Shakir yang hidup antara tahun 810-873. Dia pun mempunyai keahlian yang sangat dikuasainya, yaitu bidang rekayasa dan geometri.


Merancang pembuatan air mancur

Dalam kitabnya, Banu Musa bersaudara membuat rancangan pembuatan air mancur dalam bermacam-macam teknik dan trik. Mereka menerapkan bermacam-macam prinsip geometri dan fisika untuk membuat air mancur. Kitab tersebut juga memuat tujuh model atau rancangan air mancur.

Rancangan pertama mengenalkan bentuk dasar yang ditemukan dalam semua air mancur. Rancangan lainnya memperlihatkan pembuatan air mancur yang lebih rumit. Tentu, itu memerlukan ketelitian dan kemampuan teknik yang lebih tinggi.

Dalam kitabnya itu, Banu Musa bersaudara contohnya memberi klarifikasi mengenai pembuatan air mancur yang bentuk pancaran airnya bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk lain secara periodik.

Banu Musa bersaudara juga menguraikan, setiap air mancur mempunyai tunas yang menjadi daerah pipa-pipa membentuk air mancur yang memancar dan mempunyai bentuk yang unik. Biasanya, dalam tunas itu terdapat dua kompartemen.

Pada potongan bawah, tekanan air terakumulasi sebelum air tersebut dilepaskan melalui pipa yang ada di kompartemen atas. Bentuk air mancur yang memancar keluar tergantung bagaimana kompartemen atas diatur.

Paling tidak, terdapat tiga bentuk dasar air yang memancar keluar dari sebuah air mancur, yaitu bentuk lili, perisai, dan tombak. Air mancur lainnya merupakan potongan dari rancangan hebat yang bisa memasukkan dua bentuk pancaran air mancur dalam sebuah tunas.

Pada air mancur jenis ini, dua bentuk pancaran air mancur bisa terbentuk secara bersamaan. Ada pula pancaran air mancur yang berubah secara periodik, contohnya berubah dari sebuah tombak ke sebuah perisai, kemudian kembali lagi ke pancaran air berbentuk tombak.

Untuk membuat pancaran air yang keluar bergantian dan berbentuk menyerupai tombak dan perisai, diharapkan pengaturan yang sangat cermat dan teliti. Pengaturan harus seimbang dengan memerhatikan prinsip-prinsip fisika.

Keseimbangan bertindak sebagai sebuah saklar yang memilih bagaimana air dari akses utama didistribusikan ke setiap bak. Salah satu kolam difungsikan untuk memancarkan air dalam bentuk tombak, sedangkan kolam yang satunya untuk memancarkan air dalam bentuk perisai.

Bak ini ditempatkan pada air mancur dan tersembunyi dari pandangan publik. Bak tersebut berfungsi sebagai akumulator tekanan. Dengan demikian, kolam tersebut menyediakan pasokan air yang cukup dan tekanan untuk membuat dampak air mancur yang diinginkan.

Dalam sebuah rancangan, Banu Musa bersaudara mendesain sebuah kolam yang memilih bentuk air yang keluar. Selanjutnya, mereka merancang air mancur dengan roda gerigi dan katup canggih yang memungkinkan bentuk pancaran air berubah dari satu bentuk ke bentuk lain.

Penemuan cara pembuatan air mancur oleh Banu Musa bersaudara memperlihatkan dampak besar bagi kemajuan arsitektur Islam. Sebab, air mancur itu sangat berkhasiat untuk mempercantik taman dengan meletakannya di antara pepohonan atau dalam sebuah kolam yang indah.

Dalam banyak sekali catatan sejarah Islam, terungkap bahwa umat Islam menjadi umat pertama yang memakai media air dalam rancangan sebuah taman. Pun, memanfaatkan media air untuk memperindah ruangan, baik di rumah, masjid, istana, maupun taman umum.

Sayangnya, hanya ada sedikit naskah sejarah yang menyebutkan dan mengisahkan keberadaan air mancur pada masa kekhalifahan al-Ma'mun. Bahkan, Banu Musa bersaudara tak banyak pula menuliskan bagaimana setiap perangkat yang mereka temukan digunakan.


Karya-karya Banu Musa Bersaudara

Buah anutan Banu Musa bersaudara tak sebatas pada rancangan air mancur. Mereka menorehkan sejumlah rancangan dalam Kitab al-Hiyal. Mereka juga menemukan sejumlah mesin otomatis dan alat mekanik lainnya.

Beberapa inovasi lainnya yang berhasil diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya adalah:
  • Katup, mesin yang bisa diprogram, seruling otomatis, perangkat trik mekanik, lampu badai, lampu otomatis, tekanan diferensial, dan masker gas. 
  • Banu Musa bersaudara juga menemukan sebuah alat yang dikenal sebagai alat musik mekanik paling awal. Alat musik ini disebut sebagai hydropowered organ, kemudian sering dipakai dan diproduksi sampai pertengahan era ke-19. 
  • Alat musik inovasi mereka lainnya disebut seruling otomatis yang merupakan salah satu mesin yang bisa diprogram untuk pertama kalinya. Tak hanya itu, Banu Musa bersaudara juga meninggalkan karya-karya mereka dalam bidang matematika.
  • Kitab Pengukuran Pesawat dan Figur Berbentuk Bola merupakan salah satu risalah matematika paling populer dari karya Banu Musa bersaudara. Dalam kitab ini, mereka membahas persoalan yang dipikirkan Archimedes, andal matematika, fisika, dan astronomi dari Yunani. 
  • Archimedes membahas pengukuran bundar pada bola dan silinder. Di sisi lain, Abu Ja'far Muhammad ibn Musa ibn Shakir, yang berusia paling renta di antara tiga bersaudara itu, juga dikenal sebagai perintis astrofisika dan mekanika langit. 
  • Abu Ja'far Muhammad, dalam bukunya, memperlihatkan klarifikasi ihwal gerakan bola. Dalam buku tersebut, ia juga menuliskan penemuannya ihwal benda-benda langit yang menjadi subjek dalam aturan fisika bumi.
  • Karya Abu Ja'far Muhammad lainnya yaitu pembahasan ihwal gerakan bintang dan aturan tarik-menarik. Ia mengungkapkan adanya gaya tarik-menarik antara benda-benda langit. Hal ini menandakan bahwa aturan gravitasi Newton berlaku secara universal.
  • Sementara itu, Ahmad ibn Musa ibn Shakir, adik Abu Ja'far Muhammad,  yang andal mekanik, menuliskan karya ihwal perangkat mekanik. Sedangkan, Al-Hasan ibn Mu-sa-ibn Sha-kir yang berusia paling muda dan andal geometri menuliskan karya ihwal elips.
(sumber: Republika)