Nih Penemu Bahtera Pertama Kali
Perahu di pinggir pantai |
Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali dikenal pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini mempunyai fungsi yang terbatas: mereka sanggup bergerak di atas air, tetapi hanya itu. Terutama dipakai untuk berburu dan memancing. Kano tertua yang ditemukan arkeolog sering dibentuk dari batang pohon coniferous, memakai peralatan watu sederhana.
Sejarah
Gambar-gambar perahu yang telah ditemukan, diperkirakan dibentuk pada 6000 tahun yang lalu, tapi tidak diragukan lagi bahwa insan telah sanggup menciptakan perahu semenjak usang sebelumnya. Mungkin perahu mulai dikenal ketika seseorang memakai batang kayu yang hanyut atau seikat batang-batang gelagah untuk membantunya terapung di atas air. Kemudian secara kebetulan ditemukan bahwa daya apung kayu berongga lebih besar dari kayu padat.
Selanjutnya insan mempelajari cara mengikat ranting atau gelagah untuk dijadikan rakit dan cara menciptakan perahu rongga gelagah untuk dijadikan rakit dan cara menciptakan perahu rongga dengan melubangi sebatang kayu. Untuk menyempurnakan inovasi tersebut ia memperlihatkan kayuh / cadik dan kemudian memasang layar pada kedua macam kendaraan air ini. Rakit ialah perahu yang dibentuk dengan menggabungkan bahan-bahan. Mungkin dari rakitlah berkembang perahu sungguh-sungguh yang pertama. Perkembangan perahu rongga menemui jalan buntu alasannya ialah besarnya terbatas, tetapi bangsa-bangsa primitif masih menggunakannya. Di masa lampau mereka melaksanakan pelayaran yang menakjubkan dengan perahu-perahu itu lebih dari 1000 tahun yang lalu, Bangsa Polinesia menyeberangi Lautan Pasifik pulang-pergi dengan perahu rongga. Sedikit demi sedikit kapal maritim disempurnakan dari perahu jaman watu hingga menjadi bentuk kapal panjang Punisia.
Perahu yang disebut balsa ini dipakai semenjak zaman dahulu di danau Titicaca, Peru. Balsa dibentuk dari ikatan-ikatan gelagah dan hanya sanggup dipakai selama beberapa bulan saja alasannya ialah gelagah cepat membusuk dan hancur.
Perahu Brigg yang dibentuk pada zaman watu panjangnya 16 meter dan lebarnya 1,35 meter. Untuk perahu rongga ukuran tersebut ialah luar biasa. Perahu ini diperkuat dengan balok-balok kayu yang melintang pada jarak-jarak tertentu sepanjang badannya. Melalui lubang-lubang yang dibor pada kedua sisi perahu itu direntangkan tali kulit, sehingga sisi perahu itu menekan dengan berpengaruh pada balok yang melintang tadi.
Zaman Nabi Nuh AS
Sejak zaman Nabi Nuh AS kapal maritim sudah ditemukan, dan merupakan kapal maritim terbesar sebelum kala ke-20. Bahtera (perahu) Nabi Nuh bentuknya tidak sama dengan dengan perahu-perahu atau kapal-kapal maritim yang ada pada dikala ini. Bahtera Nabi Nuh berukuran sangat besar dan kokoh, yang terbuat dari susunan kayu jati dan menurut hasil penelitian berasal dari wilayah sekitar Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Surat Hud Ayat 44
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan perahu itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim". (Al Qur'an Surat Hud Ayat 44)
Menurut Dr. Whitcomb, perahu Nabi Nuh ini bisa mengangkut 3.700 mamalia, 8.600 jenis unggas, 6.300 jenis reptilia, 2.500 jenis amphibia, dan sisanya yaitu para pengikut Nabi Nuh sendiri. Seluruh muatan kapal tersebut diperkirakan seberat 24.300 ton. (berbagsi sumber)