Nih Fahmi Basya - Penemu Bidang Ilmu Matematika Islam

 Dosen matematika Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Nih Fahmi Basya - Penemu Bidang Ilmu Matematika Islam
Fahmi Basya
Lahir: Fahmi Basya 03 Februari 1952 Padang

Kewarganegaraan: Indonesia

Pekerjaan: Dosen matematika Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah

Dikenal karena: Pendakwah, penulis, pengajar
Fahmi Basya yakni seorang pengajar Matematika Islam di Universitas Islam Negeri Jakarta. Ia dikenal sebagai penemu bidang ilmu Matematika Islam yang ia teliti semenjak tahun 1972. Fahmi Basya merupakan alumnus FMIPA Universitas Indonesia.


Matematika Islam

Matematika Islam merupakan suatu metode membedah keajaiban Al-Qur'an dari sisi keilmuan matematika yang ditemukan oleh KH Fahmi Basya.

K.H. Fahmi Basya melaksanakan penelitian mengenai Al-Qu'ran semenjak tahun 1972 dan gres ia rumuskan pada tahun 1982.

Pada awalnya, Fahmi mengemukakan wangsit Matematika Islam melalui aneka macam selebaran, seminar, dan stadium general. Pada tahun 2002, idenya digunakan sebagai salah satu mata kuliah di UIN Syarif Hidayatullah. Selanjutnya, ia diminta sebagai penceramah untuk mengenalkan konsep Matematika Islam di sebuah stasiun televisi swasta.

Menurut K.H. Fahmi Basya, Matematika Islam ialah Matematika yang menyebabkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi sebagai postulat. (postulat /pos·tu·lat/ n = perkiraan yg menjadi pangkal dalil yg dianggap benar tanpa perlu membuktikannya; anggapan dasar; aksioma)


Penerapan Matematika Islam

Dalam Matematika Islam, seseorang tidak lagi perlu mengambarkan suatu data yang tiba dari Allah dan Rasul-Nya, sekalipun nanti dalam perjalanannya, Matematika Islam seolah mengambarkan kebenaran sunnah-sunnah Nabi.

Data bilangan dari AlQuran dan Nabi diolah dan dibentuk model matematikanya, seperti: Pilar Al-Quran, Permata Shalat, Roda Gigi Sholat, dan lain-lain.


Angka 19

Dalam sebuah seminar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Fahmi memperlihatkan citra bahwa sebenarnya di dalam Al-Quran terkandung rahasia-rahasia yang harus dipikirkan oleh umat manusia, salah satunya yakni diam-diam angka dalam Al-Quran. Ia menjelaskan bahwa angka yang paling sering banyak muncul di dalam Al-Quran yakni angka 19, yang didapat dari aneka macam perhitungan, contohnya yakni jumlah dari bacaan basmalah yang berjumlah 19 huruf. Dari kesimpulannya, angka 19 yakni sebuah aksioma dalam Al-Quran.


Rahasia gerakan sholat

Berdasarkan Matematika Islam, Fahmi Basya memperlihatkan hubungan antara gerakan sholat gerhana dengan posisi gerhana. Dari sana didapatkan bahwa ruku sanggup didefinisikan sebagai gerakan 90 derajat. Jika ruku yakni 90 derajat, sujud yakni 135 derajat, dan berdiri tegak yakni nol derajat, dalam satu rakaat seseorang telah menuntaskan satu putaran penuh atau 360 derajat. Selain itu, bacaan takbir yang diucapkan pada 29 kali shalat tarawih dan witir ditambah sholat Ied maka akan ditemukan bilangan 1786, yang bila dibagi 19 yakni 94. Angka 94 juga menjadi jumlah kalimat takbir dalam lima kali sholat dalam sehari. Bagi Fahmi, riset yang mendalam terhadap fenomena-fenomena menarik ini akan sanggup memperkuat rasa akidah kepada Allah.


Kontroversi

Candi Borobudur

Dalam buku "Matematika Islam 3", KH Fahmi Basya menyatakan bahwa Candi Borobudur yakni peninggalan Nabi Sulaiman di tanah Jawa. Ia menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan Nabi Sulaiman, menyerupai hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya kekuasaan Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, daerah berkumpulnya Ratu Saba, dan lain-lain. Melalui hitungan matematika Islam dan Sain Alquran yang dipahaminya, KH Fahmi Basya memaparkan 40 fakta-fakta eksak daya jelajah para Nabi yang ternyata hingga ke Nusantara.

Nabi Sulaiman memerintahkan untuk membentuk gedung besar dan patung-patung. Patung-patung yang beribu-ribu jumlahnya yakni Candi Borobudur, sedangkan bangunan yang besar-besar yakni Candi Prambanan. Saba di Indonesia yakni Wonosobo. Dalam Al-Qur’an, Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. Lalu Nabi Sulaiman memerintahkan burung Hud-Hud mengirim surat ke Ratu Saba, kediamannya di Candi Ratu Boko, yaitu 36 kilometer dari Borobudur. Surat itu berupa pelat emas dan pernah ditemukan di sebuah bak di Candi Ratu Boko. Namun, pekerjaan jin belum selesai dikarenakan mereka tahu Nabi Sulaiman telah wafat sehingga mereka menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum selesai, yaitu Unfinished Solomon.


Hasil karya tulis
  • "Matematika Islam" #1
  • "Matematika Islam" #2
  • "Matematika Islam" #3
  • "Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman"

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fahmi_Basya
http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika_Islam