Nih Joseph Lister, 1St Baron Lister - Penemu Antiseptik Untuk Pembedahan

 Ia yaitu spesialis bedah dan pencetus bedah antiseptik asal Inggris Nih Joseph Lister, 1st Baron Lister - Penemu Antiseptik untuk Pembedahan
Joseph Lister, 1st Baron Lister  

Lahir:
5 April 1828 Upton, Ess3x

Meninggal
10 Februari 1912 (umur 84) 
Walmer, Kent

Kebangsaan: Inggris Raya
Bidang: Obat

Lembaga: 
University of Glasgow 
University of Edinburgh 
King College London

Alma mater
King College of London

Dikenal atas: Teknik bedah steril
Joseph Lister, 1st Baron Lister dikenal sebagai Sir Joseph Lister. Ia yaitu spesialis bedah dan pencetus bedah antiseptik asal Inggris. Dengan menerapkan kemajuan mikrobiologi Louis Pasteur, ia mempromosikan ilham operasi  steril  saat bekerja di Glasgow Royal Infirmary. Lister berhasil memperkenalkan karbol (sekarang dikenal sebagai fenol) untuk mensterilkan instrumen bedah dan untuk membersihkan luka yang menyebabkan penurunan jerawat pasca operasi dan menciptakan operasi lebih kondusif bagi pasien.

Awal kehidupan dan pendidikan

Lister lahir pada tanggal 5 April 1828 di Upton, Ess3x. Ia putra  dari Joseph Jackson Lister, pencetus lensa objek achromatic untuk mikroskop.

Saat remaja, Lister sekolah di Grove House Tottenham School, untuk berguru matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa. Saat di sekolah, ia merupakan pembaca bahasa Perancis dan Jerman yang fasih, yang merupakan bahasa utama penelitian medis.

Setelah lulus sekiolah menengah ia melanjutkan ke University College London. Pada awalnya Ia berguru botani dan memperoleh gelar sarjana seni pada tahun 1847. Dia terdaftar sebagai mahasiswa kedokteran dan lulus dengan penghargaan sebagai Sarjana Kedokteran, lalu memasuki Royal College of Surgeons pada usia 26. Pada tahun 1854, Lister menjadi  asisten dan teman hebat bedah James Syme di University of Edinburgh, Edinburgh Royal Infirmary di Skotlandia.

Pada tahun 1867, Lister memperjuangkan penggunaan asam karbol sebagai antiseptik sehingga karbol menjadi materi yang pertama banyak dipakai sebagai antiseptik dalam operasi. Dia lalu meninggalkan Quaker, bergabung dengan Gereja Episkopal Skotlandia, dan kesannya menikahi putri Syme, Agnes.

Penemuan Antiseptik

Tahun 1861 beliau jadi hebat bedah di rumah sakit Kerajaan Glasgow, kedudukan yang dijabatnya selama delapan tahun. Di rumah sakit ini Lister menerima kiprah di blok gres barak operasi. Di sini beliau dikejutkan oleh tingginya angka kematian. Infeksi serius ibarat kelumpuhan pecahan anggota tubuh lantaran kekurangan penyaluran darah merupakan bencana umum sesudah operasi berlangsung.

Lister mencoba menjaga semoga barak senantiasa dalam keadaan bersih, namun angka final hayat masih tetap tinggi. Banyak dokter menganggap uap udara tak sehat yang keluar dari tanah "miasmas" (noxious vapors) yang berada di sekitar rumah sakitlah yang menjadi penyebabnya. Pendapat ini tidak memuaskan Lister.

Pada tahun 1865 Lister membaca sebuah makalah yang diterbitkan oleh kimiawan Perancis, Louis Pasteur yang pembusukan dan fermentasi masakan disebabkan oleh mikroorganisme yang ada di udara. Pasteur menyarankan tiga metode untuk menghilangkan mikro-organisme yang merusak yakni dengan: filtrasi, paparan panas, atau paparan kimia. Lister memahami kesimpulan Pasteur dengan bereksperimen sendiri dan memutuskan untuk menggunakan temuannya untuk membuatkan teknik "antiseptik" untuk luka. dari ketiga metode yang pasteur sarankan,  Lister bereksperimen dengan yang ketiga.

Friedlieb Runge (1797-1867) menemukan "creosote", yang lalu diolah menjadi Carbolik acid (asam karbol). Meskipun Runge tidak mempunyai pemahaman ihwal bagaimana dekomposisi terjadi, namun asam karbol telah dipakai untuk mengobati kayu yang dipakai untuk menghubungan kereta api dan kapal untuk melindungi kayu dari pembusukan. Kemudian dipakai untuk mengobati limbah di Inggris, Belgia dan Belanda. Bahan kimia yang sama juga dipakai untuk melawan benalu dan mengurangi kedaluwarsa selama wabah kolera dan wabah ternak.

Carbolik acid (asam karbol) yang ditemukan oleh Friedlieb Runge, dicoba Lister dengan menyemprotkannya pada instrumen, sayatan bedah, dan pakaian. Lister menemukan bahwa larutan asam karbol yang diseka pada luka sangat mengurangi bencana gangren, infeksi. Pada bulan Agustus 1865, Lister merendam sepotong benang yang dicelupkan dalam larutan asam karbol untuk diseka ke luka dari seorang anak sebelas tahun di Glasgow Infirmary, yang telah menderita patah tulang. Setelah empat hari, ia  menemukan bahwa tidak ada jerawat yang berkembang pada luka tersebut, dan enam ahad beliau kagum lantaran tulang anak itu telah menyatu kembali. Hasil percoban Lister ihwal antiseptik dalam pembedahan diterbitkan dalam The Lancet dalam serangkaian 6 artikel, berjalan dari bulan Maret hingga Juli 1867.

Ia memerintahkan hebat bedah di bawah tanggung jawabnya untuk menggunakan sarung tangan higienis dan mencuci tangan mereka sebelum dan sesudah operasi dengan 5% larutan asam karbol. Instrumen juga dicuci dalam larutan yang sama dan ajudan disemprotkan dalam ruang operasi. Salah satu saran pemanis yaitu untuk berhenti menggunakan bahan-bahan alami berpori dalam pembuatan pegangan instrumen medis.

Pada tahun 1869 Lister meninggalkan Glasgow, kembali ke Edinburgh sebagai pengganti Syme sebagai Profesor Bedah di University of Edinburgh dan terus membuatkan metode peningkatan antisepsis dan asepsis. Ketenarannya telah menyebar pada ketika itu, dan tak kurang dari 400 orang sering tiba untuk mendengar kuliahnya. S

Akhir hayat

Lister pensiun dari praktek sesudah istrinya meninggal pada tahun 1892 di Italia. Lister meninggal pada 10 Februari 1912 di Walmer, Kent pada usia 84. Setelah upacara pemakaman di Westminster Abbey, ia dimakamkan di Pemakaman West Hampstead, London.