Nih Archimedes - Ilmuwan Fisika Di Zaman Klasik
Archimedes umumnya dianggap sebagai salah satu matematikawan kuno terbesar sepanjang masa, mungkin bahu-membahu Newton dan Gauss. Dia memakai metode untuk menghitung kawasan di bawah busur dari parabola dengan penjumlahan dari seri terbatas, dan memperlihatkan asumsi yang sangat akurat dari pi. Ia juga mendefinisikan spiral ganjal namanya, rumus untuk volume dari padatan revolusi, dan sistem cerdas untuk mengekspresikan jumlah yang sangat besar.
Archimedes telah menandakan bahwa bola mempunyai dua pertiga dari volume dan luas permukaan silinder (termasuk dasar yang terakhir), dan menganggap hal ini sebagai yang terbesar dari prestasi matematika.
Biografi
Archimedes memakai Teorema Pythagoras ' untuk menghitung sisi 12-gon dari yang segi enam dan untuk setiap penggandaan berikutnya dari sisi poligon beraturan. |
Plutarch menulis dalam Paralel Lives bahwa Archimedes terkait dengan Raja Hiero II, penguasa Syracuse. Sebuah biografi Archimedes ditulis oleh temannya Heracleides namun pekerjaan ini telah hilang, meninggalkan rincian hidupnya tidak jelas. Selama masa mudanya, Archimedes mungkin telah berguru di Alexandria, Mesir.
Archimedes mungkin telah memakai cermin berfungsi secara kolektif sebagai reflektor parabola untuk memperabukan kapal-kapal penyerang Syracuse |
Tentara itu murka kemudian membunuh Archimedes dengan pedangnya. Plutarch juga memperlihatkan data yang kurang terkenal dari final hidup Archimedes yang memperlihatkan bahwa ia mungkin telah tewas saat mencoba untuk mengalah kepada tentara Romawi. Menurut kisah ini, Archimedes membawa instrumen matematika, dan dibunuh sebab tentara itu berpikir bahwa instrumen tersebut yaitu barang-barang berharga. Marcellus dilaporkan murka oleh final hidup Archimedes, sebab ia menganggapnya aset ilmiah berharga. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai.
Hukum Archimedes
Mahkota & emas |
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hiero II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan duduk masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam kolam mandi umum penuh dengan air.
Sementara mandi, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya, dan menyadari bahwa pengaruh ini sanggup dipakai untuk memilih volume mahkota. Mahkota yang terendam akan menggantikan jumlah air yang sama dengan volume sendiri. Dengan membagi massa mahkota dengan volume air yang dipindahkan, kepadatan mahkota bisa diperoleh. Density ini akan lebih rendah dibandingkan dengan emas jikalau logam lebih murah dan kurang padat telah ditambahkan.
Setelah masuki air jadi tidak seimbang |
Dari kisah di atas sanggup disimpulkan bahwa: Tubuh terbenam dalam fluida mengalami gaya apung sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Prinsip ini sanggup dipakai untuk membandingkan kepadatan mahkota emas dengan emas padat menyeimbangkan mahkota pada skala dengan sampel tumpuan emas, kemudian merendam aparatur dalam air. Perbedaan densitas antara dua sampel akan menjadikan skala ke ujung sesuai. Dalam teks era ke-12 berjudul mappae clavicula ada petunjuk perihal cara untuk melaksanakan penimbangan dalam air untuk menghitung persentase perak yang digunakan.
Sekrup Archimedes ' dapat meningkatkan air secara efisien. |
Penemuan yang lain yaitu perihal prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang sanggup memperlihatkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan rasi bintang di langit.
Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70.
Archimedes yaitu orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.
Bunyi dan Rumus aturan Archimedes
Bunyi aturan Archimedes
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”
Rumus Hukum Archimedes
FA = ρa x Va x g
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda (N) ρa= Massa Jenis zat cair(kg/m3)
Va= Volume air yang terdesak (m3) g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Berdasarkan suara dan rumus aturan Archimede diatas, suatu benda yang akan terapung, karam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas.
Maka dari itu, menurut aturan diatas, terciptalah 3 aturan turunan dari aturan Archimedes yang berbunyi:
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”
Rumus Hukum Archimedes
FA = ρa x Va x g
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda (N) ρa= Massa Jenis zat cair(kg/m3)
Va= Volume air yang terdesak (m3) g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Berdasarkan suara dan rumus aturan Archimede diatas, suatu benda yang akan terapung, karam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas.
Maka dari itu, menurut aturan diatas, terciptalah 3 aturan turunan dari aturan Archimedes yang berbunyi:
- Benda akan terapung jikalau massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari massa jenis zat cairnya
- Benda akan melayang jikalau massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama dengan massa jenis zat cairnya
- Benda akan karam jikalau massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.