Nih Biografi Irving Langmuir - Penemu Kawat Pijar Dan Tabung Vakum Tinggi
 |
Irving Langmuir Lahir: 31 Januari 1881 Brooklyn, New York Meninggal : 16 Agustus 1957 (umur 76) Woods Hole, Massachusetts Kebangsaan: AS Fields: Kimia Fisika Alma mater: Columbia University, University of Göttingen Penasihat Doktor: Walther Nernst Dikenal: Penemu tabung vakum tinggi Pendidikan: Universitas Columbia Universitas Gottingen Penghargaan: Cannizzaro Prize (1925) Medali Perkin (1928) Science Monthly Award (1932) Nobel Kimia (1932) Medali Franklin (1934) John Scott Award (I937) ForMemRS |
Biografi
Irving Langmuir lahir di Brooklyn, New York pada 31 Januari 1881 dari pasangan Charles Langmuir dan Sadie, née Comings. Dia ialah anak ketiga dari empat bersaudara. Orangtua Langmuir selalu menyuruhnya untuk mengamati alam sekitar dengan teliti dan mencatat hasil pengamatan tersebut. Pada usia 11 tahun, diketahui bahwa ia mempunyai daya penglihatan yang kurang baik.
Setelah kondisi tersebut membaik, ketertarikan Langmuir wacana ilmu alam semakin besar. Ketertarikan ini tidak lepas dari efek kakaknya, Arthur, yang merupakan spesialis kimia. Arthur menasihati Irving biar selalu memupuk rasa ingin tahunya wacana alam dan bagaimana cara kerjanya.Arthur membantu Irving mendirikan laboratorium kimia pertama di sudut kamar tidurnya. Selain itu Langmuir mempunyai hobi ibarat mountaineering, bermain ski, mengemudikan pesawat sendiri, dan musik klasik.
Pendidikan
Langmuir mengikuti pendidikan awal di banyak sekali sekolah dan forum di Amerika dan Paris (1892-1895). Langmuir lulus Sekolah Menengan Atas dari Chestnut Hill Academy (1898), sebuah sekolah swasta elit yang terletak di tempat makmur Chestnut Hill di Philadelphia. Dia lulus dengan gelar Bachelor of Science di bidang teknik metalurgi ( Met.E. ) dari Columbia University School of Mines (sekolah pertambangan dan metalurgi pertama di Amerika Serikat, didirikan, 1864 dan kini dikenal sebagai Fu Yayasan Sekolah Teknik dan Sains Terapan) pada tahun 1903. Beliau meraih gelar Ph.D. gelar pada tahun 1906 di bawah pemenang Nobel Walther Nernst di Göttingen, untuk penelitian dilakukan dengan memakai " memandang dgn murka Nernst ", sebuah lampu listrik ditemukan oleh Nernst. Tesis doktornya berjudul "Di Rekombinasi parsial Gas Terlarut Selama Cooling." Dia kemudian melaksanakan pekerjaan pascasarjana dalam kimia. Langmuir kemudian mengajar di Stevens Institute of Technology di Hoboken, New Jersey , hingga 1909, ketika ia mulai bekerja di General Electric laboratorium penelitian ( Schenectady, New York ).
Penelitian
Kontribusi awalnya untuk ilmu tiba dari studi wacana bola lampu (kelanjutan dari gelar Ph.D). Perkembangan besar pertamanya ialah perbaikan pompa difusi, yang balasannya menjadikan inovasi vakum rectifier tinggi dan amplifier tabung.
Setahun kemudian, ia dan Lewi Tonks menemukan bahwa usia filamen tungsten sanggup diperpanjang dengan mengisi gas inert ke dalam bola lampu, ibarat argon. Dia juga menemukan bahwa lilitan filamen ke dalam kumparan ketat meningkatkan efisiensi. Ini ialah perkembangan penting dalam sejarah bola lampu pijar. Karyanya dalam kimia permukaan mulai pada ketika ini, ketika ia menemukan bahwa molekul hidrogen dimasukkan ke dalam bola tungsten-filamen terurai menjadi atom hidrogen dan membentuk lapisan satu atom tebal pada permukaan bola lampu.
Saat ia terus mencar ilmu filamen dalam ruang hampa udara dan lingkungan gas yang berbeda, ia mulai mempelajari emisi partikel bermuatan dari filamen panas (emisi termionik). Dia ialah salah satu ilmuwan pertama yang bekerja dengan plasma dan yang pertama untuk panggilan gas-gas terionisasi dengan nama itu, sebab mereka mengingatkannya pada plasma darah. Langmuir dan Tonks menemukan gelombang kepadatan elektron dalam plasma yang kini dikenal sebagai gelombang Langmuir.
Dia memperkenalkan konsep temperatur elektron, dan pada tahun 1924 menemukan metode diagnostik untuk mengukur suhu dan kepadatan dengan probe elektrostatik, kini disebut penyelidikan Langmuir dan dipakai dalam fisika plasma. Arus tip probe bias diukur sebagai fungsi tegangan bias untuk memilih suhu plasma lokal dan kepadatan. Dia juga menemukan atom hidrogen, yang dimanfaatkan dengan membuat las hidrogen proses atom, las plasma pertama yang pernah dibuat. Pengelasan Plasma semenjak itu telah berubah menjadi tungsten arc welding gas .
Pada tahun 1917, ia menerbitkan sebuah makalah wacana minyak film yang kemudian menjadi dasar bagi penghargaan dari Hadiah Nobel 1932 di bidang kimia. Langmuir berteori bahwa minyak yang terdiri dari rantai alifatik dengan gugus hidrofilik selesai (mungkin alk0h0l atau asam) yang berorientasi sebagai film satu molekul tebal pada permukaan air, dengan kelompok hidrofilik turun di dalam air dan rantai hidrofobik mengelompok bersama-sama pada permukaan. Ketebalan film sanggup dengan gampang ditentukan dari volume dan minyak, yang memungkinkan pemeriksaan dari konfigurasi molekuler sebelum teknik spektroskopi tersedia.
Pada masa Perang Dunia I, Langmuir berkontribusi dalam teori atom dan mendalami strukturnya dengan memilih konsep modern dari kulit terluar atom dan isotop. Tahun 1938, ketertarikan Langmuir beralih ke sains atmosfer dan meteorologi. Penemuannya terkait sirkulasi angin dibawah maritim ketika ini dikenal sebagai 'sirkulasi Langmuir'.
Langmuir ialah presiden dari Institute of Radio Engineers pada tahun 1923. Berdasarkan karyanya di General Electric, John B. Taylor membuatkan detektor pengion balok logam alkali, ketika ini disebut Langmuir-Taylor detektor.
Dia bergabung dengan Katharine B. Blodgett untuk mencar ilmu film tipis dan adsorpsi permukaan. Mereka memperkenalkan konsep monolayer (lapisan materi satu molekul tebal) dan fisika dua dimensi yang menggambarkan ibarat permukaan. Pada tahun 1932 ia mendapatkan Hadiah Nobel dalam Kimia "untuk inovasi dan penyelidikan dalam kimia permukaan . " Pada tahun 1938, kepentingan ilmiah Langmuir mulai beralih ke sains atmosfer dan meteorologi . Salah satu perjuangan pertamanya ialah penolakan terhadap klaim entomologi HT Charles Townsend bahwa botfly rusa terbang dengan kecepatan lebih dari 800 mil per jam. Langmuir diperkirakan kecepatan gotong royong lalat pada 25 mil per jam. Setelah mengamati windrows melayang rumput maritim di Laut Sargasso ia menemukan sirkulasi permukaan angin berbasis di laut. Hal ini kini disebut sirkulasi Langmuir .
Selama Perang Dunia II , Langmuir bekerja untuk meningkatkan sonar angkatan maritim untuk deteksi kapal selam, kemudian membuatkan layar pelindung asap dan metode untuk deicing sayap pesawat terbang. Pada tahun 1953 Langmuir membuat istilah " ilmu patologis ", menggambarkan penelitian yang dilakukan sesuai dengan dengan metode ilmiah
Kehidupan langsung dan meninggal dunia
Langmuir menikah dengan Marion Mersereau pada tahun 1912 dan mengadopsi dua anak: Kenneth dan Barbara. Irving Langmuir meninggal pada tahun 1957 di Woods Hole, Massachusetts akhir serangan jantung.