Nih Humphry Davy - Penemu Kalium, Kalsium, Natrium, Barium, Boron
Saat tahun 1794 ketika ayahnya meninggal, sebagai anak tertua ia bertanggung jawab terhadap keluarganya dan magang di sebuah apotek di wilayah Penzance dan mulai mempersiapkan kariernya di bidang kedokteran.
Awal kariernya dimulai ketika ia menjadi guru besar Royal Institute di London (salah satu muridnya yang populer ialah Faraday), dan menemukan banyak unsur kimia antara tahun 1802-1813. Selain itu, ia juga menemukan senyawa-senyawa kimia. Pada tahun 1807, ia berhasil memisahkan antara unsur kalium dengan natrium. Dilanjut pada tahun berikutnya, yakni 1808, ia bisa memisahkan antara kalium, strontium, dan barium melalui elektrolisis pada elektroda air raksa. Dia jugalah yang menemukan lampu Davy yang kondusif dipakai untuk pertambangan. Berzelius menyebut Kuliah Bakerian Davy tahun 1806 bertajuk On Some Chemical Agencies of Electricity "salah satu memoar terbaik yang pernah memperkaya teori kimia."
Tahun 1820, Humphry Davy diangkat menjadi presiden Royal Society. Humphry merupakan salah satu eksponen (orang yang menjabarkan) terbesar dalam bidang metode ilmiah.
Penemuan elemen baru
Davy ialah pencetus dalam bidang elektrolisis memakai tumpukan volta untuk membagi senyawa umum dan dengan demikian mempersiapkan banyak elemen baru. Dia melanjutkan elektrolisis garam cair dan menemukan beberapa logam baru, termasuk unsur natrium dan kalium, sangat reaktif yang dikenal sebagai logam alkali. Davy menemukan kalium pada tahun 1807, menurunkannya dari potasium kaustik (KOH). Sebelum masa ke-19, tidak ada perbedaan antara potassium dan sodium. Kalium ialah logam pertama yang diisolasi dengan elektrolisis. Davy mengisolasi natrium di tahun yang sama dengan melewatkan arus listrik melalui sodium hidroksida cair.
Penemuan kalsium, magnesium, strontium dan barium
Selama paruh pertama tahun 1808, Davy melaksanakan serangkaian eksperimen elektrolisis lebih lanjut pada tanah alkali termasuk jeruk nipis, magnesia, strontites dan barytes. Pada awal Juni, Davy mendapatkan sepucuk surat dari hebat kimia Berzelius Swedia yang mengklaim bahwa dia, bersama dengan Dr. Pontin, telah berhasil memperoleh amalgam kalsium dan barium dengan elektrolisis kapur dan bariton memakai katoda merkuri. Davy berhasil mengulangi eksperimen ini dengan segera dan memperluas metode Berzelius ke strontites dan magnesia. Dia mencatat bahwa sementara amalgam ini teroksidasi hanya dalam beberapa menit ketika terpapar udara, mereka sanggup diawetkan untuk waktu yang usang ketika terendam dalam nafta sebelum ditutupi dengan kulit putih.
Pada tanggal 30 Juni 1808 Davy melaporkan kepada Royal Society bahwa ia telah berhasil mengisolasi empat logam gres yang diberi nama barium, kalsium, strontium dan magnium (kemudian diubah menjadi magnesium) yang kemudian dipublikasikan dalam Transaksi Filosofis. Meskipun Davy mengakui bahwa magnium ialah nama yang "tidak diragukan lagi tidak pantas", ia beropini bahwa nama magnesium yang lebih sempurna sudah diterapkan pada mangan metalik dan ingin menghindari pembuatan istilah yang samar-samar.
Pengamatan yang dikumpulkan dari eksperimen ini juga menjadikan Davy mengisolasi boron pada tahun 1809.
Penemuan klorin
Klor ditemukan pada tahun 1774 oleh hebat kimia Swedia Carl Wilhelm Scheele, yang menyebutnya "asam kelautan dephlogisticated" dan secara keliru menerka mengandung oksigen. Davy mengatakan bahwa asam zat Scheele, yang disebut pada asam oksimuriatik, tidak mengandung oksigen. Penemuan ini mengubah definisi asam Lavoisier sebagai senyawa oksigen. Pada tahun 1810, klorin diberi nama ketika ini oleh Humphry Davy, yang menegaskan bahwa klorin sesungguhnya ialah unsur. Nama klorin, dipilih oleh Davy untuk "salah satu sifat yang terperinci dan khas - warnanya", berasal dari bahasa Yunani χλωρος (chlosros), yang berarti kuning hijau.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Humphry_Davy