Nih Penemu Unsur Kimia Arsen (Arsenik) - Albertus Magnus (Albertus Agung)
Albertus yakni anak sulung dari the Count of Bollstädt, yang lahir di Lauingen, Swabia, Jerman. Albertus bersekolah di Universitas Padua, dan ia bergabung dengan Ordo Dominikan pada tahun 1223. Hampir sepanjang hidupnya dihabiskan untuk belajar, berdoa, dan penelitian. Menurut mahir sejarah, sesudah simpulan berguru ilmu dasar, Albertus melanjutkan belajarnya ke Padua, Bologna, Paris. Di Paris, Santo Albertus Magnus mendapatkan penobatannya sebagai Doktor Theologi.
Ia amat dipengaruhi oleh Aristoteles, sebagai ilmuwan dan filsuf sepanjang masa. Sebab, dialah yang pertama kali mengkomentari karya-karya Aristoteles dan hal itu membuatnya mempunyai pemikiran luas dan pengetahuan yang luas. Studi ini, juga membawanya untuk mempelajari dan mengomentari pengajaran dari akademisi Muslim, Avicenna dan Averroes.
Dia berguru tidak hanya dari buku. Tetapi, ia juga melaksanakan penelitian memakai metode-metode penelitian Aristoteles.
Penemuan unsur kimia Arsen
Sebagai seorang ilmuwan, Santo Albertus Magnus yakni orang yang pertama kali berhasil mengisolasi Arsenik, pada tahun 1250. Ia mendokumentasikanya dengan baik. Cara mengisolasinya dengan memanaskan arsenik trisulfida (As2S3) tolong-menolong dengan sabun. Kontribusi inilah yang amat mempunyai kegunaan bagi dunia ilmu pengetahuan.
Dari inovasi tersebut, ia dikreditkan dengan inovasi unsur arsenik dan bereksperimen dengan materi kimia fotosensitif, termasuk perak nitrat. Ia memang percaya bahwa kerikil mempunyai sifat okultisme, alasannya yakni ia terkait dalam karyanya De mineralibus. Namun, ada sedikit bukti bahwa ia secara pribadi melaksanakan eksperimen alkimia.
Sifat dan Manfaat Arsen
Arsenik secara kimiawi mempunyai karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering sanggup dipakai sebagai pengganti dalam banyak sekali reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau ibarat amis bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga sanggup eksklusif tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Timbal biarsenat telah dipakai pada kala ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun menjadikan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama kala ke-19, senyawa arsen telah dipakai dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan kini telah digantikan dengan obat-obatan modern.
Kegunaan lain:
- Berbagai macam insektisida dan racun
- Galium arsenida yakni material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu. Sirkuit dibentuk memakai komponen ini lebih cepat tetapi juga lebih mahal daripada terbuat dari silikon.
Simbol Arsen, arsenik, atau arsenikum |
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Albertus_Agung
- https://en.wikipedia.org/wiki/Albertus_Magnus
- https://id.wikipedia.org/wiki/Arsen
- https://chariz-tyo.blogspot.com//search?q=biografi-aristoteles-filsuf-dari-yunani