Nih Bambang Widiatmoko - Penemu Alat Pencacah Sinar Laser, Pendeteksi Tsunami & Pemilik 30 Paten

Eng yaitu Penemu Optical Frequency Comb Generator  Nih Bambang Widiatmoko - Penemu Alat Pencacah Sinar Laser, Pendeteksi Tsunami & Pemilik 30 Paten
Ilustrasi
Dr. Bambang Widiatmoko M.Eng yaitu Penemu Optical Frequency Comb Generator (OFCG), yakni pembangkit sisiran frekuensi optik. Selain itu Ia merupakan peneliti kelahiran Boyolali tahun 1965 yang telah menghasilkan karya bermanfaat bagi masyarakat dan diakui dunia internasional. Bambang Widiatmoko 13 tahun mencar ilmu di Tokyo Institute of Technology, Jepang, untuk jadwal S-2 sampai doktor itu mencatatkan 30 paten di Jepang. Kebanyakan berbasis laser. Karya terbesar Bambang yaitu Optical Frequency Comb Generator (OFCG).


Penemuan OFCG

Sinar laser sanggup dipecah memakai alat temuan Bambang. Temuan tersebut dinamakan Optical Frequency Comb Generator (OFCG), yakni pembangkit sisiran frekuensi optik. Ini alat pencacah sinar laser yang lazim digunakan di perusahaan berbasis fiber optik. Temuannya itu juga telah digunakan banyak sekali industri komunikasi di Jepang. Berkat temuannya tersebut Bambang diberi penghargaan berupa medali Anugerah Habibie dari The Habibie Center (THC), yayasan yang bergerak di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Bambang dinilai sangat berjasa sebagai peneliti teknologi, khususnya ilmu rekayasa. Dulu para peneliti sama sekali tak terpikir bagaimana mencacah sinar laser menjadi ribuan sinar baru. Sebab, memecah sinar yaitu pekerjaan sulit. Bila satu sinar yang dipancarkan perlu satu transmitor, jikalau memancarkan banyak sinar, tentu juga perlu banyak transmitor.

Bambang berhasil membuat alat pencacah sinar laser yang hanya sebesar jari kelingking sebagai produk dasar. Kemudian Bambang menyempurnakan temuannya supaya sanggup diproduksi secara masal. Ide Bambang membuat pemancar sinar tersebut disempurnakan dan ukurannya menjadi sebesar kotak P3K. Bambang Widiatmoko terinspirasi oleh tiga peraih Nobel Fisika tahun 2005. Mereka yaitu Roy J. Glauber, peneliti Harvard University; John L. Hall, peneliti University of Colorado, dan Theodor W. Hansch, fisikawan Max Planck dari Institut fur Quantenoptik Garching, Jerman. Dua nama terakhir merupakan karib Bambang dalam melakukan riset-riset fisika. Ketika masih di Jepang, Bambang memproduksi masal alat ciptannya tersebut. Bahkan, ia juga mendirikan perusahaan ventura berjulukan Optocomb. Bambang menggandeng dua sahabatnya. Alat yang dipasarkan itu berseri BK625SM. BK merupakan adonan inisial Bambang (B) dan Kourogi (K). Kourogi yaitu karib Bambang di Jepang.


Alat pendeteksi Tsunami

Selain OFCG Bambang Widiatmoko pernah juga menghasilkan karya besar lain, yakni pendeteksi tsunami berbasis laser. Alat itu sekarang sudah dimanfaatkan di Jepang. Ditanam di dasar bahari perairan Jepang. Prinsipnya, begitu gejala tsunami muncul, alat yang ditanam tadi akan mengirimkan informasi sinar laser ke stasiun di pinggir pantai. dengan Alat pendeteksi Tsunami ini, semua orang di daratan sanggup mengantisipasinya.

Alat pendeteksi Tsunami temuan Bambang tak gampang hilang, menyerupai kasus alat pendeteksi tsunami di beberapa pantai di Indonesia. Kalau tak dihantam ombak, isu yang muncul dicuri nelayan yang usil.

Bentuk alat ini menyerupai tongkat yang ditanam di dasar laut. Berbeda dengan alat opendeteksi tsunami lain yang diapungkan dengan buoy. Apabila, buoy hilang dihantam ombak, lenyaplah alat tersebut.

Alat pendeteksi Tsunami ini pernah ditawarkan ke Bappenas pada tahun 2004, namun sebelum ada balasan terjadilah tsunami di Aceh. Hingga kini, alat Bambang juga masih belum di pakai di Indonesia. Alat tersebut justru terkenal di Jepang.


Alat penghancur jarum suntik

Selain menemukan pendeteksi tsunami berbasis laser, Bambang telah membuat alat penghancur jarum suntik. Setelah menyuntik pasien, dokter tidak perlu membuang jarumnya ke daerah sampah. Cukup dimasukkan ke alat buatan Bambang, jarum akan melebur menjadi serbuk. Bakteri yang menghuni jarum tadi dipastikan mati. Di luar negeri banyak dibentuk alat serupa, namun banyak suster ketakutan, alasannya alat itu memancarkan api.


Sumber: