Nih Ibnu Al-Nafis - Mendeskripsikan Peredaran Darah Dalam Badan Manusia

Halaman pembukaan salah satu karya medis Ibn al Nih Ibnu al-Nafis - Mendeskripsikan Peredaran Darah Dalam Tubuh Manusia
Halaman pembukaan salah satu karya medis Ibn al-Nafis. Ini mungkin salinan yang dibentuk di India pada kala ke-17 atau ke-18.
Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui, merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam badan insan (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru.  Ibnu Al-Nafis ketika itu bisa menggambarkan secara detail anutan darah mellaui paru-paru dan membentuk sistem sirkulasi darah.

Secara besar-besaran karyanya tak tercatat hingga ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).

Ala-al-din debu Al-Hassan Ali bin Abi-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi ( bahasa Arab : علاء الدين أبو الحسن علي بن أبي حزم القرشي الدمشقي), atau yang dikenal sebagai Ibn al-Nafis ( bahasa Arab : ابن النفيس)  lahir di di Damaskus pada 1213. Dia hadir di Rumah Sakit Medical College ( Bimaristan Al-Noori) di Damaskus. Selain obat-obatan, Ibn al-Nafis mencar ilmu ilmu hukum, sastra dan teologi. Ia menjadi spesialis di Syafi'i sekolah aturan dan dokter ahli.

Pada tahun 1236, Al-Nafis pindah ke Mesir. Dia bekerja di Rumah Sakit Al-Nassri, dan kemudian di Rumah Sakit Al-Mansouri, di sana ia menjadi kepala dokter dan dokter pribadi  Sultan. Ketika ia meninggal pada 1288, ia menyumbangkan rumahnya, perpustakaan dan klinik ke Rumah Sakit Mansuriya.


Tulisan-tulisan

Yang paling tebal dari buku-bukunya yaitu Al-Shamil fi al-Tibb, yang direncanakan menjadi sebuah ensiklopedia yang terdiri dari 300 volume, tapi tidak simpulan alasannya dia keburu wafat. Naskah ini terdapat di Damaskus.

Bukunya ihwal oftalmologi sebagian besar merupakan karya orisinil beliau. Bukunya yang paling populer yaitu "The Summary of Law" (Mujaz al-Qanun). Buku populer lainnya, mewujudkan bantuan aslinya, yaitu ihwal dampak diet kesehatan, berjudul Kitab al-Mukhtar fi al-Aghdhiya.

Al-Risalah al-Kamiliyyah fil Siera al-Nabawiyyah, diterjemahkan di Barat dengan judul Theologus Autodidactus, telah beropini untuk menjadi  teologis pertama.

Ia juga menulis sejumlah komentar pada topik aturan dan kedokteran. Komentarnya mencakup satu di buku Hippocrates, dan beberapa buku ihwal Avicenna 's The Canon of Medicine. Selain itu, ia menulis sebuah komentar pada buku Hunayn Ibn Ishaq.


Penemuan sirkulasi paru

Pada tahun 1924, seorang dokter Mesir, Muhyo Al-Deen Altawi, menemukan naskah berjudul, " Commentary on Anatomy in Avicenna's Canon " di Perpustakaan Negara Prusia di Berlin, ketika ia mempelajari sejarah Medicine Arab di Fakultas Kedokteran Universitas Albert Ludwig di Jerman. Script ini menandakan secara rinci topik anatomi, patologi, dan fisiologi. Ini yaitu deskripsi awal ihwal sirkulasi paru.

Teori yang paling umum diterima dari kinerja jantung sebelum Al-Nafis yaitu yang beraqsal dari Galen (abad ke-2). Galen  menerangkan bahwa darah mengalir dari bilik kanan jantung ke bilik kiri jantung melalui pori-pori yang terdapat pada katup jantung.

Dalam teorinya, Galen juga menyebutkan bahwa sistem pembuluh vena terpisah dari sistem pembuluh arteri, kecuali terjadi kontak antara keduanya melalui pori-pori.

Berdasarkan pengetahuan anatomi nya, Al-Nafis menyatakan bahwa:

"Darah yang berasal dari bilik kanan jantung niscaya mengalir ke bilik kiri jantung, namun tidak ada penghubung antara kedua bilik tersebut. Katup jantung tidak berlubang dan berpori sama sekali. Selain itu, Ibnu Nafis juga menambahkan bahwa darah dari bilik kanan jantung mengalir melalui pembuluh arteri ke paru-paru. Proses selanjutnya yaitu darah tersebut bercampur dengan udara dan mengalir melalui pembuluh vena ke bilik kiri jantung."

"Ibnu Nafis juga menyatakan bahwa nutrisi untuk jantung diekstrak dari pembuluh darah yang melalui dinding jantung."

"Darah dari bilik kanan jantung harus datang di ruang kiri tetapi tidak ada jalur eksklusif antara mereka. Septum tebal jantung tidak berlubang dan tidak mempunyai pori-pori terlihat. Darah dari bilik kanan harus mengalir melalui arteriosa vena ( arteri pulmonalis ) ke paru-paru, menyebar melalui substansinya, akan berbaur dengan udara, melewati arteria venosa ( vena paru ) dan menuju bilik kiri jantung dan ada membentuk spirit penting ... " 

Di kawasan lain dalam bukunya, ia berkata:

"Jantung hanya mempunyai dua ventrikel ... dan diantara keduanya sama sekali tidak ada pembukaan. Juga diseksi menawarkan kebohongan ini untuk apa yang mereka katakan, sebagai septum antara dua rongga ini jauh lebih tebal daripada di kawasan lain. Manfaat darah ini (dalam rongga kanan) naik ke paru-paru, bercampur dengan apa udara yang ada di paru-paru, kemudian melewati arteria venosa ke bilik kiri dari dua rongga jantung dan adonan yang dibentuk semangat hewan. "

Dalam menggambarkan anatomi paru-paru , Al-Nafis mengatakan:

"Paru-paru terdiri dari bagian-bagian, salah satunya yaitu bronkus, yang kedua, cabang-cabang arteria venosa,. dan yang ketiga, cabang-cabang vena arteriosa semuanya dihubungkan oleh daging berpori longgar "

Dia kemudian menambahkan:

"Kebutuhan paru-paru untuk arteriosa vena yaitu untuk transportasi ke darah yang telah menipis dan menghangatkan di dalam hati, sehingga apa yang merembes melalui pori-pori cabang pembuluh menuju alveoli paru-paru sanggup bercampur dengan udara di dalamnya dan menggabungkan dengan itu, komposit yang dihasilkan menjadi fit untuk menjadi semangat, ketika pencampuran ini terjadi di rongga kiri jantung. Campuran dibawa ke rongga kiri oleh arteria venosa. " 

Al-Nafis juga mendalilkan bahwa nutrisi untuk jantung diekstrak dari arteri koroner :

"pernyataan (Avicenna) bahwa darah yang ada di sisi kanan yaitu untuk menyehatkan jantung tidak benar sama sekali, untuk masakan ke jantung yaitu dari darah yang melewati pembuluh yang menembus badan hati. "


Komentar

Ibnu Nafis mengomentari Qanun fi al-Thibb, karya Ibnu Sina yang dituangkannya dalam sejumlah manuskrip yang ditulis terpisah. Komentar tersebut dilengkapinya pula dengan sejumlah perbaikan dan disusun menurut pengelompokkan. Pada bab ini, Ibnu Nafis juga menambahkan teori ciptaannya ihwal sirkulasi darah, yakni The Lesser of Pulmonary Circulation of the Blood. Di kemudian hari, sejumlah komentar Ibnu Nafis diterjemahkan dalam bahasa Latin.

Dari sekian banyak karya Ibnu Nafis, teori The Lesser of Pulmonary Circulation of the Blood dianggap sebagai prestasinya yang paling penting dalam bidang kedokteran. Karya Nafis lainnya yaitu Kitab al-Mukhtar fi al-Ahdyiya, yang mengupas ihwal dampak diet bagi kesehatan. Selain itu, ia juga menghasilkan sebuah karya berjudul Kitab al-Shamil fi al-Thibb, yang semula direncanakannya menjadi sebuah ensiklopedi yang terdiri dari tiga ratus jilid.

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Nafis
https://chariz-tyo.blogspot.com//search?q=biografi-ibnu-nafis-muslim-ahli