Nih Jan Evangelista Purkyně - Pelopor Istilah Protoplasma
Ia mempunyai seorang putra yang merupakan pelukis terkenal, yaitu Karel Purkyně. Karena ketenarannya, ketika orang-orang dari luar Eropa mengirim surat kepadanya, mereka cukup mencantumkan alamat "Purkyně, Europe".
Purkyně dilahirkan di Libochovice, Bohemia. Pada 1818, ia menuntaskan pendidikan kedokteran di Universitas Praha. Di universitas ini kelak ia ditunjuk menjadi profesor ilmu faal sehabis menuntaskan disertasi doktoralnya. Saat ia bekerja di universitas, ia menemukan efek Purkinje, yaitu dalam cahaya redup, sentivitas mata insan jauh berkurang pada cahaya merah dibandingkan dengan cahaya biru. Ia menerbitkan dua karya ilmiah, Observasi dan Percobaan Investigasi Fisiologi Indera dan Laporan Subjektif Baru mengenai Penglihatan. Karyanya merupakan santunan besar untuk ilmu psikologi eksperimental. Ia mendirikan Jurusan Fisiologi pertama di Universitas Breslau, Prussia pada 1839 dan laboratorium fisiologi pertama di dunia pada 1842.
Penemuannya yang sangat populer yakni sel Purkinje, sebuah sel saraf besar yang mempunyai banyak cabang dendrit. Sel ini sanggup ditemukan di otak kecil. Ia juga dikenal atas inovasi serat Purkinje pada 1839. Serat Purkinje merupakan jaringan fibrosa yang sanggup mengonduksi impuls listrik dari nodus atrioventrikular menuju semua bab ventrikel jantung. Penemuan lainnya yakni gambaran Purkinje, pencerminan objek dari struktur mata.
Purkinje merupakan tokoh yang pertama kali memakai mikrotom untuk membuat lapisan jaringan yang tipis yang sanggup dipergunakan dalam investigasi mikroskopis. Ia mendeskripsikan efek dari kampor, belladonna, opium, dan turpentin pada insan ketika 1829, menemukan kelenjar keringat pada 1833, dan memakai sidik jari sebagai salah satu metode identifikasi pada 1823.
Pengabadian
Kawah Purkyně di bulan dinamakan dari namanya, begitu pula pada asteroid 3701 Purkyně.
Kematian
Jan Evangelista Purkyně meninggal di Praha, Austria-Hongaria pada 28 Juli 1869 (umur 81). Ia dimakamkan di Vysehradsky Hrbitov, Praha, Ceko. (sumber: Wikipedia)