Nih Stephen Hawking - Fisikawan Teoritis, Kosmolog, Penulis

Stephen William Hawking
Lahir: 8 Januari 1942 Oxford, Britania Raya

Tempat tinggal: Inggris

Kebangsaan: Britania

Agama: Ateis

Bidang: Matematika terapan, Fisika teoretis

Institusi: Universitas Cambridge, Perimeter Institute for Theoretical Physics

Alma mater: Universitas Oxford, Universitas Cambridge

Pembimbing doktoral: Dennis Sciama

Pembimbing akademik lainnya: Robert Berman

Mahasiswa doktoral: Bruce Allen, Raphael Bousso, Fay Dowker, Malcolm Perry, Bernard Carr, Gary Gibbons, Harvey Reall, Don Page, Tim Prestidge, Raymond Laflamme, Julian Luttrell

Dikenal karena: Lubang hitam, Kosmologi teoretis, Gravitasi kuantum, Radiasi Hawking

Dipengaruhi: Dikran Tahta

Penghargaan: Prince of Asturias Award (1989), Copley Medal (2006), Presidential Medal of Freedom (2009)

Pasangan: Jane Hawking
Stephen William Hawking ialah seorang fisikawan teoritis Inggris, kosmologi, penulis dan profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama alasannya ialah teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. Salah satu tulisannya ialah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 ahad berturut-turut. Pada tahun 2010 Hawking bersama Leonard Mladinow menyusun buku The Grand Design.

Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) alasannya ialah sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya mengakibatkan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.


Kehidupan awal dan pendidikan

Stephen Hawking lahir di Oxford, Britania Raya pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking. Ia mempunyai dua saudara kandung, yaitu Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward. Orang bau tanah Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford ketika ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari kawasan yang lebih aman. (London dikala itu berada dibawah serangan Luftwaffe Jerman).

Setelah Hawking lahir, keluarga mereka kembali ke London. Ayahnya kemudian mengepalai divisi parasitologi di National Institute for Medical Research. Pada tahun 1950, Hawking dan keluarganya pindah ke St Albans, Hertfordshire. Di sana ia bersekolah di St Albans High School for Girls dari tahun 1950 sampai 1953 (pada masa itu, pria sanggup masuk ke sekolah wanita sampai usia sepuluh tahun). Dari usia sebelas tahun, Hawking bersekolah di St Albans School.

Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia terinspirasi dari guru matematikanya yang berjulukan Dikran Tahta untuk mempelajari matematika di universitas. Ayahnya ingin semoga Hawking masuk ke University College, Oxford, kawasan ayahnya dulu bersekolah. Hawking kemudian mempelajari ilmu pengetahuan alam. Ia menerima beasiswa, dan kemudian berspesialisasi dalam fisika.

Setelah mendapatkan gelar B.A. di Oxford pada 1962, ia tetap tinggal untuk mempelajari astronomi. Ia menentukan pergi ketika mengetahui bahwa mempelajari bintik matahari tidak sesuai untuknya dan Hawking lebih tertarik pada teori daripada observasi. Hawking kemudian masuk ke Trinity Hall, Cambridge. Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi.

Segera sesudah datang di Cambridge, tanda-tanda sklerosis lateral amiotrofik (ALS) yang akan membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya mulai muncul. Pada tahun 1974, ia tidak bisa makan atau berdiri tidur sendiri. Suaranya menjadi tidak terang sehingga hanya sanggup dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak sanggup berbicara sama sekali. Seorang ilmuwan Cambridge menciptakan alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, kemudian akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer'.


Mengenai keberadaan kehidupan ekstraterestrial

Hawking meyakini bahwa kehidupan ekstraterestrial memang ada, dan ia memakai basis matematis untuk asumsinya. "Menurut otak matematisku, angka membuktikan bahwa keberadaan alien sangatlah rasional. Tantangan terbesar ialah memperkirakan menyerupai apakah alien itu." Ia meyakini bahwa alien tidak hanya ada di planet-planet, tetapi mungkin juga di kawasan lain, menyerupai bintang atau mengapung di angkasa luas. Hawking juga memperingati bahwa beberapa spesies alien mungkin mempunyai peradaban yang maju dan sanggup mengancam Bumi. Hubungan dengan spesies menyerupai itu sanggup membahayakan seluruh umat manusia. Ia mengatakan, "Jika alien mengunjungi kita, balasannya akan sama menyerupai ketika Columbus mendarat di Amerika, yang tidak berakhir baik bagi penduduk orisinil Amerika". Hawking juga menyarankan, daripada mencoba menghubungi alien, sebaiknya kita menghindari kekerabatan dengan mereka.


Kehidupan pribadi

Pada tahun 1965 Hawking menikahi dengan Jane Wilde, seorang murid bahasa. Jane Hawking mengurusnya sampai perceraian mereka pada tahun 1991. Mereka bercerai alasannya ialah tekanan ketenaran dan meningkatnya keganjilan Hawking. Mereka telah dikaruniai tiga anak: Robert (lahir 1967), Lucy (lahir 1969), dan Timothy (lahir 1979). Hawking kemudian menikahi perawatnya, Elaine Mason (sebelumnya menikah dengan David Mason, perancang komputer bicara Hawking), pada tahun 1995. Pada Oktober 2006, Hawking meminta bercerai dari istri keduanya.

Ketika ditanyakan mengenai IQnya pada tahun 2004, Hawking menjawab, "Saya tidak tahu. Orang yang membanggakan IQnya ialah seorang pecundang."


Pandangan religius

Hawking mengambil posisi agnostik dalam duduk kasus agama. Ia telah memakai kata "Tuhan" (secara metaforis) untuk menggambarkan poin dalam buku-buku dan pidatonya. Mantan istrinya, Jane, menyatakan dikala proses perceraian bahwa Hawking ialah seorang ateis. Hawking menyatakan bahwa ia "tidak religius secara logika sehat" dan ia percaya bahwa "alam semesta diatur oleh aturan ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibentuk oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melaksanakan intervensi untuk melanggar hukum." Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: "Terdapat perbedaan fundamental antara agama, yang berdasarkan pada otoritas, [dan] ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang alasannya ialah memang terbukti."

Pada September 2010, The Telegraph melaporkan, "Stephen Hawking telah menyatakan bahwa Tuhan bukan pencipta alam semesta". Hawking menulis dalam bukunya, The Grand Design, bahwa "Karena adanya aturan menyerupai gravitasi, tata surya sanggup dan akan membentuk dirinya sendiri. Penciptaan impulsif ialah alasannya mengapa kini ada 'sesuatu' dan bukannya kehampaan, mengapa alam semesta ada dan kita ada. Tidak perlu memohon kepada Tuhan untuk memulai segalanya dan menggerakan alam semesta."


Kematian

Hawking meninggal di rumahnya di Cambridge pada pagi hari tanggal 14 Maret 2018 (GMT), berdasarkan seorang juru bicara keluarga. Keluarganya mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengungkapkan kesedihan mereka. Keluarga Hawking tidak mengungkapkan penyebab kematiannya, mereka menyatakan bahwa ia "meninggal dengan damai".

 (Sumber: Wikipedia)