Nih Bigrafi Ibnu Yunus - Astronom Dan Matematikawan Muslim Dari Mesir

 Astronom dan Matematikawan Muslim dari Mesir Nih Bigrafi Ibnu Yunus - Astronom dan Matematikawan Muslim dari Mesir
Pendulum
Ibnu Yunus yakni astronom dan matematikawan Muslim dari Mesir. Dia termasuk ilmuwan yang paling teliti dalam melaksanakan penelitian. Ia telah memberi ide dan imbas bagi para astronom di dunia Muslim maupun Barat. Salah satu astronom Muslim terkemuka yang banyak menerapkan buah ajaran Ibnu Yunus yakni al-Tusi.  Lewat Ilkhani zij yang ditulis al-Tusi, hasil penelitian  Ibnu Yunus wacana bulan dan matahari masih tetap digunakan.


Biografi

Ibnu Yunus hidup di Mesir pada masa keempat Hijriyah (abad kesepuluh Masehi). Tanggal dan tempat kelahirannya tidak diketahui secara pasti, sekalipun sebagian sumber ada yang menyampaikan bahwa ia dilahirkan pada tahun 341 H (952 M).

Ibnu Yunus mengabdikan dirinya kepada khalifah dari Dinasti Fatimiyyah berjulukan Al-Aziz Billah. Dia mengetahui potensi ilmiah Ibnu Yunus dan untuk itu ia selalu memotivasinya, memberinya jabatan dan membangunkan untuknya teropong bintang di gunung Al-Mugaththam.

Setelah wafatnya Al-Aziz Billah, Ibnu Yunus melanjutkan pengabdiannya kepada anaknya, Al-Hakim Biamrillah yang disebutkan di dalam buku-buku sejarah bahwa ia menyayangi ilmu dan memperhatikan ilmu astronomi. Dia juga memperlihatkan jabatan yang sesuai kepada para ilmuwan.

Dalam buku "Sirah" karangan Ibnu Hisyam, bagaimana Al-Hakim Biamrillah memperhatikan artikel Ibnu Yunus wacana Nil dan memanggilnya untuk merealisasikan proyeknya dan ia sendiri yang mengawasinya. Al-Hakim Biamrillah juga telah membangun "Darul Hikmah" di Kairo sebagai tempat bertemunya para ulama' dan sebagai tandingan "Baitul Hikmah" yang dibangun oleh Khalifah Al-Ma’mun di Baghdad. Al-Hakim membekali Darul Hikmah dengan perpustakaan besar yang disebut perpustakaan Darul Ilmi, dan melengkapi peralatan teropong bintang yang ada di Gunung Al-Mugaththam. Ibnu Yunus menghadap ke haribaan Tuhannya pada tahun 399 H (1009 M).


Penemuan Ilmiah Ibnu Yunus

Astronomi

Dari teropong bintang di Gunung Al-Mugaththam, Ibnu Yunus meneropong dua kali gerhana matahari, yaitu pada tahun 977 dan tahun 978 M. Pada tahun yang sama ia juga meneropong gerhana bulan dan mencatat semua kejadian yang terjadi di dalam tabel astronominya.

Ibnu Yunus menghitung kecondongan kawasan formasi bintang-bintang dengan tingkat ketelitian yang sangat mengagumkan. Karena hasil peneropongan Ibnu Yunus yang tepat, maka para astronom Barat pada masa kini mengambilnya dan menjadikannya sebagai acuan untuk menghitung gravitasi bulan.

Ibnu Yunus menemukan bandul jam mendahului seorang ilmuwan Itali, Galileo, enam ratus tahun sebelumnya. Mereka mempergunakannya untuk mengukur waktu ketika sedang melaksanakan peneropongan bintang sebab lebih akurat dari pada jam mesin yang telah banyak dipakai pada masa itu.

Ibnu Yunus adalah penemu Bandul (ayunan) yang mempunyai kegunaan untuk mengetahui deti-detik waktu ketika seseorang sedang meneropong benda angkasa. Fungsi bandul ciptaan Ibnu Yunus hampir serupa dengan bandul pada jam dinding. Karya Ibnu Yunus ini telah dikenal 6 masa sebelum Galileo Galilei menemukan pendulum (1564-1642). Ibnu Yunus juga menemukan Rubu Berlubang (Gunners Quadrant), sebuah alat untuk mengukur gerakan bintang.

Banyak sumber mengklaim bahwa Ibnu Yunus memakai sebuah bandul untuk mengukur waktu. Hal itu dicatat Gregory Good dalam Sciences of the Earth: An Encyclopedia of Events, People, and Phenomena. Penemuannya itu juga diakui Roger G Newton dalam Galileo's Pendulum: From the Rhythm of Time to the Making of Matter.

Ibnu Yunus juga telah membuat rumus waktu. Ia memakai nilai kemiringan sudut rotasi bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23,5 derajat.  Tabel tersebut cukup akurat, walaupun terdapat beberapa error untuk altitude yang besar. Ibnu Yunus juga menyusun tabel yang disebut Kitab as-Samt berupa azimuth matahari sebagai fungsi altitude dan longitude matahari untuk kota Kairo. Selain itu, disusun pula tabel a(h) dikala equinox untuk h = 1, 2, …, 60 derajat.

Tabel untuk menghitung usang siang hari (length of daylight) juga disusun  Ibnu Yunus.  Ia juga menyusun tabel untuk memilih azimuth matahari untuk kota Kairo (latitude 30 derajat) dan Baghdad (latitude 33:25), tabel sinus untuk amplitude terbitnya matahari di Kairo dan Baghdad. Ibnu Yunus juga disebut sebagai kontributor utama untuk penyusunan kegiatan waktu di Kairo.


Matematika

Ibnu Yunus bisa menuntaskan sebagian permasalahan yang ada dalam hitungan trigonometri berbentuk bola (spherical trigonometri) dengan dukungan garis vertikal bola langit pada masing-masing level, baik yang bersifat horisontal maupun vertikal.

Ibnu Yunus menemukan kaedah-kaedah dan hubungan matematis yang mungkin sanggup dijadikan alat untuk merubah proses perkalian menjadi proses tambahan. Penemuan ini telah banyak memudahkan proses penghitungan. Dan, tidak diragukan bahwa inovasi ini telah memacu lahirnya ilmu hitung logaritma yang ada pada matematika modern.


Karya tulis Ibnu Yunus

"Az-Zaij Al-Hakimi," atau "Az-Zaij Al-Kabir Al-Hakimi." - Ibnu Yunus memberi nama buku ini sebagai penghormatan kepada khalifahnya, Al-Hakim Biamrillah. Menurut Ibnu Khalkan, buku ini merupakan buku yang paling tebal pada bidangnya. Karena, pengantarnya saja sangat panjang ditambah dengan delapan puluh satu pasal. Buku ini terdiri dari tabel-tabel astronomi yang berisi bakteri penelitian astronomi Ibnu Yunus dan bakteri penelitian astronomi para astronom sebelumnya setelah dikoreksi dan mengalami perbaikan. Nilai penelitian astronomi yang ada pada buku ini dijamin kebenarannya hingga tujuh angka desimal, dan tingkat akurasi menyerupai ini tentu sangat mengagumkan sekali. Di antara isi buku ini juga yakni berupa klarifikasi Ibnu Yunus mengenai cara yang dipakai oleh para astronom pada masa Khalifah Al-Ma'mun dalam mengukur bulat bola bumi. Perlu diberitahukan bahwa buku "Az-Zaij Al-Hakimi" merupakan buku acuan terpercaya bagi para ulama' Mesir dalam tetapkan kalender dan masalah-masalah yang berafiliasi dengan perbintangan. Akan tetapi yang disayangkan, buku ini tidak sepenuhnya hingga kepada kita, sebab sebagian bab-babnya masih awut-awutan di banyak sekali perpustakaan di beberapa negara.

Beberapa penggalan dari buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh seorang orientalis Prancis, Kausan, pada tahun 1804 M. Berkomentar wacana Ibnu Yunus, seorang filsuf dan sosiolog Prancis, Gustav Le Bon mengatakan, "Ibnu Yunus menulis buku "Az-Zaij Al-Hakimi" di Mesir dan buku itu lebih akurat dari pada semua buku pada bidang yang sama."

"Az-Zaij Ash-Shaghir." - Buku ini juga dikenal dengan nama "Zaij Ibnu Yunus." Secara khusus buku ini memuat tabel-tabel astronomi dan bakteri penelitiannya di Mesir. Salah satu dari kopi salinan buku ini terdapat di perpustakaan Darul Kutub Mesir.

"Kitab Bulugh Al-Umniyyah Fima Yata'allaq Bithulu'i Asy-Sya'ri Al-Yamaniyyah."

"Kitab Fiihi As-Sumtu."


Kontribusinya bagi peradaban Islam

Kontribusi yang diberikan Ibnu Yunus bagi peradaban Islam bahkan kepada dunia sangat besar. Hal tersebut bisa diketahui dari hasil karya-karyanya. Ia telah menciptakan rumusan waktu yang cukup akurat. Ia juga menyusun tabel dalam kitab as-Samt yang berupa azimuth matahari sebagai fungsi altitude dan longitude untuk kota Kairo. Tabel untuk menghitung lamanya siang hari dan untuk memilih azimuth matahari. Rumusannya sangat membantu umat Islam dalam memilih waktu sholat dan hari-hari besar.

Hasil penelitian dan karya-karyanya telah memperlihatkan ide bagi astronom muslim maupun non-muslim. Hasil penelitiannya wacana matahari dan bulan hingga kini masih digunakan. Ia telah mengobservasi lebih dari 10.000 tempat posisi matahari dengan memakai astrolable yang besar berdiameter 1,4 meter.  Bahkan diklaim bahwa Ibnu Yunus merupakan orang pertama yang memakai pendulum untuk mengukur waktu.

Kehidupan Ibnu Yunus dan dedikasinya menjadi ide para ilmuan sesudahnya. Hasil penelitiannya yang akurat dijadikan rujukan. Maka tidak heran jikalau hingga sekaran namanya tetap harum dilubuk hati para ilmuan. Penelitiannya wacana matahari dan bulan serta catatan-catatan observasinya memperlihatkan manfaat bagi umat Islam untuk mengetahui waktu sholat, kiblat dan hari-hari besar Islam.

Referensi
  • Astronomi an Overview (PDF), http://code.pediapress.com
  • JJ O’Connor, EF Robertson, Abu’l-Hasan Ali ibn ‘Abd al-Rahman ibn Yunus (article), http://www.gap-system.org/ history/Biographies/Yunus.html
  • Robert, Groundbreaking Scientific Experiments, Inventions and Discoveries through the Ages, 2004,London: Greenwood Press, (PDF)
  • http://ensiklopedi-alquran.com/index.php/tokoh-tokoh-islam/1745-ibnu-yunus-al-mishri