Nih Penemu Mesin Diesel - Rudolf Diesel

 Rudolf Christian Karl Diesel Diesel yakni seorang penemu Jerman Nih Penemu Mesin Diesel - Rudolf Diesel
Rudolf Christian Karl Diesel Diesel yakni seorang penemu Jerman, populer akan penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan meninggal secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris. Diesel lahir di Paris, Perancis pada 18 Maret 1858 dan  meninggal pada 30 September 1913 dikala berumur 55 tahun.

Pada dekade terakhir masa ke-19 Diesel menyebarkan ilham sebuah mesin pemicu kompresi dan mendapatkan hak paten untuk alat tersebut pada 23 Februari 1893. Dia membangun prototipe yang berfungsi pada awal 1897 ketika bekerja di pabrik MAN di Augsburg. Mesin Diesel ini pun dinamakan untuk menghormati jasanya. Aslinya mesin tersebut berjulukan "mesin minyak".

Masa kecil

Rudolf Diesel lahir dari keluarga Jerman pengrajin kulit. Sejak kecil, beliau dikenal sebagai seorang yang jenius. Pada sekitar usia 20 tahun, pada 1870, Diesel mendapatkan penghargaan medali perunggu dari Société Pour L'Instruction Elémentaire, atas beberapa karya ilmiahnya yang cemerlang. Tetapi, pada tahun yang sama, keluarga Diesel terpaksa harus meninggalkan Paris sebab kebijakan gres pemerintah Perancis dikala itu perihal para imigran asing.

Ayah Diesel gagal memperoleh izin menetap di Perancis. Mereka berangkat dan pindah ke London, Inggris. Hanya sebentar di sana, Rudolf kemudian berangkat sendiri ke Augsburg, Jerman, untuk melanjutkan sekolah dan tinggal bersama paman dan bibinya disana yang juga mengajar sebagai gurunya di Gewerbsschule. Tak usang kemudian Perang Jerman-Perancis meletus.

Pada tahun 1872, Rudolf mulai dikenal dan diakui sebagai calon mekanik handal. Ia menuntaskan sekolahnya di Gewerbsschule sebagai salah seorang lulusan terbaik, kemudian melanjutkan ke Politeknik Kerajaan Bavaria Munchen. Perang Jerman-Perancis pun berakhir dan untuk pertama kali beliau sanggup berkumpul dan bertemu kembali dengan keluarganya di Paris.

Karir

Pada tahun 1879, Rudolf tak sanggup mengikuti ujian simpulan kesarjanaannya,  karena menderita serangan penyakit demam berdarah. Namun selama kuliah di Munchen, beliau mengukir banyak prestasi cemerlang, antara lain, pada tahun 1878, bersama profesornya, berhasil merancang suatu cetak biru mesin uap dengan efisiensi tertinggi yang pernah ada hingga dikala itu. Dia juga mulai menulis beberapa makalah dan diterbitkan untuk umum. Segera sesudah sembuh, Rudolf malah menentukan mulai bekerja sebagai mekanik di perusahaan Sulzer di Winterthour, menyebarkan mesin pembuat es.

Pada tahun 1880, Rudolf berhasil menuntaskan ujian simpulan kesarjanaannya sebagai insinyur mesin, dan menjadi lulusan terbaik yang pernah dihasilkan oleh Institut Politeknik Muenchen sepanjang sejarahnya hingga kini. Setelah lulus, beliau tetapkan pindah menetap di Paris dan mendirikan cabang perusahaan mesin pembuat es disana. Dia malah rela bekerja tanpa dibayar. Tetapi, setahun kemudian, 1881, perusahaan mengangkatnya menjadi administrator pabrik tersebut di Paris, tahun inilah beliau bertemu pertama kali dengan Heinrich Buz, Direktur Permesinan Augsburger, dan mereka bersepakat menguji coba dan menyebarkan suatu sistem permesinan pembuat es bening. Tahun itu juga Rudolf mendapatkan akta hak paten pertamanya atas temuannya memproduksi klareis dalam botol.

Tahun 1883, Rudolf mulai membangun pabrik es besar di Paris. Setahun kemudian, rencana pengembangan mesin amoniak mulai dikerjakan. Tahun 1886, pabriknya melebarkan sayapnya ke Belgia. Pada tahun 1887, gagasan perihal mesin penyerap amoniak untuk keperluan perjuangan skala menengah mulai terwujud. Pada dikala inilah Rudolf menandakan teori gelombang elektromagnetik pada putaran tinggi per detik. Pada tahun 1889, Rudolf mengikuti pekan raya teknik industri di Paris, memamerkan mesin pembuat es dan pendinginnya. Rudolf kemudian menunjukkan kuliah umum di suatu kongres internasional mengenai mesin-mesin terapan. Dia memperoleh sambutan meriah dan perusahaan Lindes segera menawarinya kontrak kerja berkedudukan di Berlin semenjak tahun 1890.

Penemuan Mesin Diesel

 Rudolf Christian Karl Diesel Diesel yakni seorang penemu Jerman Nih Penemu Mesin Diesel - Rudolf Diesel
Pada tahun 1892, Rudolf mendapatkan hak patennya atas inovasi cara kerja mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Rudolf segera memulai proyek besarnya menyebarkan apa yang dikemudian hari dikenal sebagai mesin diesel. Dan pada 10 Agustus 1893, Rudolf pun berhasil mewujudkan impiannya yakni terciptanya mesin diesel pertama di dunia. Atas temuannya itu, ia mendapatkan hak paten bernomor 608845. Pada tahun yang sama terbit bukunya yang berjudul "Theory and Construction of A Rational Heat Engine for Substitution of the Steam Engines and that Today Admitted Combustion Engines", melalui penerbit Springer, Berlin. Saat itu pula, Rudolf menandatangani kontrak kerja dengan Augusburger, Krupp, dan Sulzer, sambil menerbitkan buku berikutnya, "Nachtraege for the Theory og the Diesel Engine".

Prototipe awal mesinnya dipamerkan di Pekan raya Chicago, Amerika Serikat dan menerima sambutan yang cukup lumayan. Dia melanjutkan percobaannya. Pada tahun 1895, Komisi Hak Paten mensahkan bahwa mesin ciptaannya memang bekerja baik. Dia pindah ke Muenchen, tahun 1896. Sampai awal tahun berikutnya (1897), beliau menuntaskan rencana lanjut mesin temuannya dengan empat langkah (4 tak). Tetapi perusahaan Deutz AG mencoba menandinginya. Krupp mendukung Rudolf yang hasilnya melahirkan akad antara Deutz, Krupp dan Augsburger untuk membantu Rudolf melaksanakan rangkaian simpulan percobaan lanjutan untuk menyempurnakan mesin temuannya.

Tahun itu yakni tahun yang sibuk bagi Rudolf. Dia melaksanakan perjalanan ke Skotlandia, kemudian ke Paris untuk menciptakan satu pesawat terbang, menandatangani kontrak dengan Adolphus-shrubs, dan kemudian memperagakan pola mesinnya di depan umum di Augsburg. Lalu memberi ceramah umum di Kassel, meresmikan perkumpulan masyarakat mesin diesel di Paris, namun juga menghadapi somasi atas hak patennya oleh Emil Captaine. Bahkan sempat mengalami kehilangan dalam uji coba laboratoriumnya. Tetapi, pabrik mesin diesel di Augsburg hasilnya sanggup dibangun pada tahun 1898. Empat pola mesin produksi awalnya segera dipamerkan di Pekar raya Muenchen dan beliau berhasil menuntaskan mesin diesel pertama dengan kompresor untuk perusahaan Deutz AG. Cobaan tiba lagi. Ia sempat masuk rumah sakit jiwa di Neuwittelsbach, Muenchen. Tetapi pabrik mesin diesel pertama di Amerika selesai dibangun tahun itu juga. Cobaan tiba terus. Pada tahun berikutnya 1899 Pabrik pertama di Augsburg ditutup sebab gagal mencapai sasaran jumlah produksi. Tetapi, tahun itu pula mesin diesel pertama kali dipakai di lapangan pengeboran minyak di Gailizien. Dia makin sering jatuh sakit.

Pada masa ke 20, tepatnya pada tahun 1900, pabrik mesin diesel pertama di London diresmikan. Peragaan mesinnya di Pekan raya Paris memperoleh perhatian istimewa dan mendapatkan hadiah utama. Karena semakin sering sakit, beliau pindah ke pemukiman yang lebih segar di Muenchen pada tahun 1901. Sambil banyak beristirahat, beliau menulis dan menerbitkan buku gres yang lebih filosofis ketimbang teknis yang berjudul "Solidarismus: natürliche wirtschaftliche Erlösung der Menschen", pada tahun 1903, yang menunjukkan secara terang perilaku dan pandangan dasarnya sebagai seorang insinyur jenius yang juga peduli pada masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup.

Pada tahun 1905, mesin diesel mulai dipakai sebagai mesin kereta api. Dan puncak prestasinya pada tahun 1910 ketika ia tampil di Pekan raya Paris dengan rancang bangkit mesin diesel yang digerakkan dengan materi bakar minyak kacang dan minyak g4nj4.

Dua tahun kemudian (1912) ketika berpidato mendapatkan hak patennya atas mesin barunya tersebut, dunia mencatat pernyataannya yang paling bersejarah perihal masa depan mesin yang dijalankan dengan materi bakar minyak nabati yang kini dikenal sebagai biodiesel yakni "Der Gebrauch von Pflanzenöl als Krafstoff mag heute unbedeuntend sein. Aber derartige Produkte können im Laufe der Zeit obenso wichtig werden wie Petroleum und diese Kohle-Teer-Produkte von heute." (Pemakaian minyak nabati sebagai materi bakar untuk dikala ini tampaknya tidak berarti, tetapi pada saatnya nanti akan menjadi penting, sebagaimana minyak bumi dan produk teer-batubara dikala sekarang). Mesin biodiesel itu disempurnakan lagi oleh Ludwig Elsbett.

Kematian

Pada tanggal 29 September 1913, Diesel pergi dengan Dresden di Antwerp dalam perjalanan untuk menemui perusahaan Consolidated Diesel Manufacturing di London. Ia makan malam di atas kapal dan kemudian beristirahat di kabinnya jam 10 malam, untuk kemudian besoknya dibangunkan pada pukul 6.15 pagi. Kabinnya ditemukan kosong keesokan harinya, dan ia tak pernah ditemukan hidup kembali. Pencarian di dalam kabinnya menemukan bahwa kasur Diesel belum pernah ditiduri meskipun jam tangannya masih tertinggal disitu. Topi dan jaketnya ditemukan terlipat dengan rapi di railing.

Sepuluh hari kemudian, kru kapal berbendera Belanda menemukan ada seseorang terapung di Laut Utara akrab Norwegia. Tubuh orang tersebut telah membusuk sehingga sulit dikenali. Meski begitu, para kru kapal tersebut mendapatkan beberapa benda eksklusif yang terbawa orang tersebut (dompet, kartu identitas, pisau lipat, daerah kacamata). Tanggal 13 Oktober, benda-benda ini dikenali oleh anak Rudolf, Eugene Diesel, sebagai benda milik ayahnya.
(Wikipedia)